ETIndonesia. Beberapa waktu yang lalu ada seorang pria berumur 70 tahun di tempat kami sakit parah.
Perawatannya membutuhkan biaya yang sangat besar, tetapi dia tidak memiliki uang, jadi istrinya sambil berlutut memohon pada putrinya untuk menjual rumah untuk menyelamatkan (ayahnya) suaminya.
Putrinya langsung menolak, dan semua orang terkejut ketika mendengar apa yang dikatakan putri mereka.
Anda mungkin juga akan merasa bahwa anak perempuan seperti itu tidak memiliki hati nurani. Orangtuanya telah bekerja keras untuk membesarkan Anda. Bagaimana dia tega melihat orangtuanya yang putus asa jatuh ke dalam keputusasaan?
Namun, setelah memahami fakta yang sebenarnya, banyak orang tampaknya memahami sikap putrinya itu.
Orangtua itu memiliki dua anak, putra dan putri. Tapi mereka pilih kasih terhadap anaknya. Sejak kelahiran putranya, sikap mreka terhadap putrinya telah berubah drastis.
Mereka selalu membelikan baran-barang hanya untuk putranya, dan putri tidak memiliki hak untuk memilikinya. Bahkan jika mereka menyentuh barang putranya, putrinya akan diberi pelajaran.
Agar bisa menyekolahkan putranya, pasangan itu langsung meminta putri mereka yang belum lulus SMA untuk bekerja membantu adik laki-lakinya.
Akhirnya putrinya menikah dan menemukan keluarga yang baik. Tetapi putranya tidak tahu apa-apa tentang pekerjaan, dan meskipun sudah berumur 40 an, dia masih tinggal bersama mereka.
Baru-baru ini, suami pasangan itu jatuh sakit dan membutuhkan biaya yang banyak. Ibu itu teringat akan putrinya.
Dia meminta purinya untuk menjual rumahnya untuk menyelamatkan suaminya (ayahnya), ibu itu sambil berlutut memohon pada putrinya.
Ekspresi anak perempuan itu dingin dan acuh tak acuh, dan dia hanya mengatakan satu kalimat: “Mengapa tidak menjual rumah putramu saja?”
Setelah melihat sikap putrinya itu, banyak netizen yang mengatakan bahwa orangtua seperti itu sama sekali tidak layak untuk kasihani!
Segala sesuatu memiliki sebab dan akibat, keberpihakan dan ketidakadilan orangtua ketika merawat anak-anaknya akan berakibat di masa depan.
Semua orangtua di dunia terkadang tidak adil, mereka terlalu egois.
Mereka semua adalah anak-anaknya, darah dagingnya sendiri, tetapi terkadang mereka pilih kasih.
Mereka masih berpikiran kolot, anak laki-laki adalah harta keluarga, dia harus meneruskan garis keluarga dan membesarkan anak-anaknya untuk menjaganya di usia tua.
Dan putrinya adalah mesin ATM di rumah, digunakan untuk mencari uang untuk mensubsidi keluarga dan mensubsidi anak laki-laki.
Orangtua yang eksentrik dan tidak jelas seperti itu tidak akan mampu membesarkan anak-anak yang berbakti dan bersyukur.
Para orangtua, mohon ingat bahwa hanya jika seorang ibu baik hati maka anak-anak dapat berbakti, dan hanya jika seorang ayah baik, anak-anak dapat menjadi saleh. Orangtua harus memperlakukan anak mereka dengan adil.
Tidak ada cinta dan benci tanpa alasan, semua perlu dikelola. Melahirkan adalah keinginan sepihak dari diri sendiri.
Terkadang itu bahkan untuk kebahagiaan Anda sendiri, bukan karena anak Anda berhutang sesuatu kepada Anda. Kesalehan anak juga tergantung dari didikan orangtuanya. (yn)
Sumber: mnewsc