ETIndonesia. Perasaan paling berharga di dunia ini adalah cinta yang dalam yang dimiliki orangtua untuk kita, yang selalu memberi kita perasaan yang nyaman.
Kehidupan Jingjing sangat malang dan juga beruntung, dia dengan kejam ditinggalkan oleh orangtuanya sejak masih bayi, tetapi ini juga memungkinkannya untuk bertemu dengan ayah dan ibu angkatnya yang sangat mencintainya, dan dia tumbuh tanpa beban seperti anak-anak lain yang senasib dengan dirinya.
Meskipun akhirnya dia mengetahui riwayat hidupnya dan orangtua kandungnya datang untuk mengakuinya setelah 24 tahun. Dia menolak kehidupan mewah yang akan diberikan oleh orangtua kandungnya dan tidak mau mengenali mereka.
Dia rela melepaskan kesempatan untuk hidup senang ke luar negeri dan lebih memilih menjaga ayah angkatnya yang sakit untuk membalas budi pengorbanan ayah angkatnya selama bertahun-tahun.
Pada musim dingin tahun 1987, Xiao Chongyang pergi ke rumah sakit untuk membeli obat. Istrinya Qi Chunlan, kondisi kesehatan sangat buruk, dan setiap musim dingin merupakan siksaan baginya.
Jalanan sepi. Orang enggan keluar dari rumah untuk menghindari hawa dingin, tetapi udara dinging masih meresap dari jendela masih bisa masuk ke pori-pori dan menjangkau orang.
Tiba-tiba Xiao Chongyang mendengar tangisan bayi tidak jauh dari tempat pembuangan sampah, tetapi dia tidak melihat seorang pun di sana.
Saat keraguan Xiao Chongyang muncul, istrinya Qi Chunlan menarik lengannya dan berkata,: “Lihat, apakah ada anak di sebelah tempat sampah itu?”
Xiao Chongyang mengikuti permintaan istrinya dan dia melihat bayi terbungkus selimut tergeletak di dekat tempat sampah.
Tak perlu dikatakan, anak ini pasti anak malang yang ditempatkan di sini oleh orangtua kandungnya.
Hati Xiao Chongyang dan istrinya sangat tersentuh oleh tangisan anak itu. Melihat anak itu gemetar karena udara yang dingin, mereka buru-buru menggendong anak itu dan pergi ke rumah sakit.
Dokter mengatakan jika mereka terlambat sedikit, kemungkinan bayi itu tidak akan hidup.
Karena kesehatan Qi Chunlan selalu buruk, sehingga pasangan suami istri ini tidak pernah membayangkan untuk memiliki anak. Namun secara tak terduga mereka menemukan bayi yang tak diinginkan oleh orangtuanya..
Karena itu, Xiao Chongyang dan istrinya memutuskan untuk membesarkan anak itu sebagai anak perempuannya sendiri.
Segera mereka memberi anak itu tempat tinggal permanen terdaftar dan menamainya Xiao Jingjing.
Mungkin dampak dia ditinggalkan saat dalam kondisi yang dingin, menyebabkan kesehatan Jinjing sangat buruk. Ini membuat Xiao Chongyang yang tidak kaya secara finansial, dipaksa untuk mengencangkan ikat pinggang mereka.
Tapi betapapun sulitnya hidup ini, Xiao Chongyang dan istrinya tidak pernah menyerah untuk membesarkan Jingjing.
Saat Jingjing tumbuh dewasa, mereka selalu memberikan hal terbaik yang dapat mereka berikan. Mereka memberi Jinjing makan lebih banyak daging
Xiao Chongyang kadang sering keluar untuk melakukan pekerjaan sambilan setelah selesai bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
Kerja keras orangtua angkat dirasakan oleh Xiao Jingjing, dia adalah anak yang bijaksana, dan dia tahu bahwa cara terbaik untuk membalasnya adalah dengan belajar dengan giat.
Dia selalu mendapat nilai bagus di sekolah, dan ketika dia pulang, dia akan mengambil inisiatif untuk membantu orangtuanya dengan mencuci dan memasak.
Meskipun keluarga itu hidup dengan susah payah, hati mereka selalu penuh dengan kegembiraan.
Pada usia sepuluh tahun, ibu angkat Xiao Jingjing, Qi Chunlan meninggal karena sakitnya.
Sebelum istrinya meninggal, Xiao Chongyang menarik Jingjing ke sisinya untuk memberi tahunya semua rahasia tentang riwayat hidupnya.
Setelah Xiao Jingjing mendengar ini, dia menangis dan dalah hati dia berkata bahwa Xiao Chongyang bukanlah orangtua kandungnya, tetapi mereka lebih mulia dari orangtua kandungnya.
Setelah bertahun-tahun belajar keras, Xiao Jingjing akhirnya berhasil diterima di pasca-doktoral. Kesulitan ayah dan anak ini akan segera berakhir.
Tiba-tiba, pasangan paruh baya yang asing muncul di depan pintu rumah Xiao Chongyang yang mengaku sebagai orangtua kandung Xiao Jingjing.
Pasangan itu mengatakan bahwa bisnisnya gagal dan tidak punya tempat tujuan, jadi mereka terpaksa meninggalkan bayi itu (Xiao Jingjing).
Setelah bisnis mereka sekarang telah kembali maju, dan setelah mendengar tentang Xiao Jingjing, mereka membawa uang Rp 2 miliar sebagai kompensasi perawatan Xiao Jingjin.
Xiao Jingjing dengan tegas menolak keinginan orangtua kandungnya. Dia mengatakan bahwa pada saat mereka membuat keputusan bertahun-tahun yang lalu, itu berarti bahwa hubungan mereka sudah putus.
Namanya Xiao Jingjing. NamaXiao ini diberikan oleh Xiao Chongyang, dan dia tidak akan pernah melupakannya.
Di satu sisi, mereka adalah orangtua angkat yang miskin tetapi telah membesarkannya selama 24 tahun, dan di sisi lain orangtua kandung yang adalah orang yang kaya raya.
Xiao Jingjing sama sekali tidak ragu-ragu. ketika dihadapkan dengan keputusan yang sulit ini. Dia akan selalu ingat siapa yang memberikan dirinya kehidupan kedua, jika bukan karena Xiao Chongyang membawanya pulang, dia mungkin sudah tidak ada di dunia ini.
Meskipun Jingjing dan orangtua angkatnya Xiao Chongyang dan Qi Chunlan tidak memiliki hubungan darah satu sama lain, namun, mereka bertiga bersama-sama membentuk rumah tangga yang nyata. Bagi Jingjing, mereka adalah orang yang telah memberikan kehidupan kedua untuknya. (yn)
Sumber: homenews11