ETIndonesia. Bukan kekuasaan yang diberikan berdasarkan jabatan, itu akan membuat seseorang menjadi sombong; Juga bukan keuntungan pribadi yang melimpah, itu juga akan membuat seseorang rentan terlena pada keuntungan saat itu, melainkan: Membuat setiap karyawan bisa memiliki prestasi atau keberhasilan yang diwujudkannya sendiri.
Ini adalah sebuah kisah nyata di Jepang :
Sebuah perusahaan di Ginza, di distrik Chūō, Tokyo, Jepang, ingin membangun sebuah gedung perkantoran, setelah beberapa kali mencari lokasi.
Perusahaan tersebut akhirnya menemukan sebuah lahan kosong yang cocok, tetapi lahan kosong ini milik seorang wanita tua dari desa.
Perusahaan mengutus wakil presiden direktur berkunjung rumah pemilik lahan sambil membawa kado besar, dengan maksud membujuknya agar mau menjual lahannya.
Namun, tak disangka beberapa kali sudah berkunjung ke rumah wanita tua itu, tapi si nyonya tetap saja menolak menjual lahannya, sehingga membuat kesal wakil presdir tersebut.
Sementara itu, dari sisi sang nyonya sendiri juga merasa terganggu, lalu memutuskan langsung ke Tokyo, menemui wakil presiden tersebut dan akan membicarakan hal tersebut secara jelas, dan dia akan mempertahankan posisinya tidak akan menjual lahannya.
Hari itu adalah pagi yang dingin, sang nyonya pun berangkat ke Tokyo.
Ketika tiba di perusahaan itu, baru disadari olehnya datang terlalu pagi, dan ketika bermaksud jalan-jalan di luar, sang nyonya bertemu dengan seorang karyawati muda perusahaan tersebut.
Melihat si nyonya, karyawati itu pun menyapa dengan sopan, dan saat melihat mantel si nyonya basah oleh embun salju, ia pun mencoba menyekanya dengan kain, kemudian mengajaknya masuk ke dalam untuk menghangatkan badan.
Si nyonya merasa tersentuh dengan sikap kayawati muda itu, terlintas dalam benaknya, saya tidak kenal dengan karyawati itu, tapi mengapa begitu baik padaku, pasti sikap dan perlakuan bos perusahaan ini sangat baik, sehingga karyawannya bisa begitu loyal dan berdedikasi untuk perusahaan.
Sambil merenung di tempat, akhirnya si nyonya mengubah keputusannya semula, dan bersedia menjual lahannya pada perusahaann ini.
Tak disangka, kekuatan pengaruh dari seorang gadis muda jauh lebih dahsyat daripada kado tebal dari seorang wakil presdir.
Kuncinya terletak pada karyawan bersangkutan yang telah menemukan makna dan nilai dari pekerjaan mereka.
Dan ini adalah “Sebab (Faktor)’ yang sehari-hari diakumulasikan sang pemimpin—memperhatikan budaya perusahaan yang dikembangkan masing-masing karyawan, “Akibatnya (hasil)”,tentu saja mendapatkan buah yang manis.
Berikan sebuah lingkungan aktif yang menghormati dan menghargai, agar setiap individu bisa memancarkan semangan kerja, memiliki karyawan seperti itu, adalah berkah bagi perusahaan, sekaligus kebanggaan terbesar bagi pemimpin.(jhn/yant)
Sumber: lifecoachtw.pixnet.net