ETIndonesia- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan, berdasarkan data terkini Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta per Sabtu naik sejumlah 3.978 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 23.397 atau orang yang masih dirawat dan isolasi.
“Kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 5.765 orang sehingga total 901.471 kasus, yang mana 5.432 di antaranya (94,2%) juga merupakan transmisi lokal,” terangnya dalam rilis PPID DKI Jakarta, Sabtu (29/1/2022).
Ia menambahkan, hal yang perlu digarisbawahi bahwa 22.247 orang dari jumlah kasus aktif (92,2%) merupakan transmisi lokal sedangkan sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri.
Selain itu, Dwi turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Dari 2.525 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.373 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 1.152 lainnya adalah transmisi lokal.
Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 864.447 dengan tingkat kesembuhan 95,9%, dan total 13.627 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,3%.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 13,3%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,9%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%.
Sementara itu, kondisi bed occupancy rate (BOR) atau keterisian rumah sakit di Jakarta tembus 45%.
Hal demikian diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi persnya, Kamis (27/1/2022).
Meski demikian, ia menerangkan kapasitas sebenarnya di rumah sakit rujukan di Jakarta menyediakan 11.000 tempat tidur. Saat ini dengan sisa 7.100 tempat tidur belum diperuntukkan bagi pasien COVID-19.
“Sebenarnya tempat isolasi di Jakarta itu 11.000, sekarang belum dikonversikan saja, karena dulu memang sempat naik angka 10.000 di bulan Juli, sekarang terpakai 3.900,” ujarnya.
Ia juga menambahkan pemerintah bisa menaikkan kapasitas tempat tidur isolasi di seluruh Indonesia hinggasekitar 120.000 sampai 130.0000 tempat tidur. Ia mencatat data per 26 Januari 2022, baru sebanyak 7.688 tempat tidur yang dipakai.
“Jadi, ini baru sekitar di bawah sekitar 10 persen, kapasitas yang 80 ribuan itu sekarang, pada saat bulan Juli, kita tinggi, itu bisa dinaikkan 120-130 ribuan, yang sekarang ready dipakai 80.000 sudah terisi 7.688,” ujarnya. (asr)