oleh Li Mei dan Ming Yu
Lebih dari 382 juta orang di seluruh dunia, tidak termasuk darat Tiongkok telah didiagnosis terpapar virus komunis Tiongkok (COVID-19), dan sekitar 5,69 juta orang meninggal dunia pada Rabu (2/2/2022). Saat ini, semakin banyak negara seperti Prancis, Finlandia, mulai mencabut pembatasan-pembatasan yang bertujuan untuk mencegah penyebaran epidemi. Tingkat rawat inap pasien di ibu kota AS dan 34 negara bagian telah menurun.
Jumlah pasien terpapar COVID-19 yang butuh perawatan rumah sakit di ibu kota AS dan 34 negara bagian terus menurun saat ini, mengurangi beban kekurangan staf medis yang berlangsung selama hampir sebulan terakhir.
Menurut data epidemi negara bagian New York, jumlah kasus yang dikonfirmasi di seluruh negara bagian turun sebesar 92% dari puncaknya pada 3 minggu lalu, dan jumlah pasien rawat inap juga turun sebanyak 43%.
Namun, Palang Merah Amerika baru-baru ini mengumumkan bahwa jumlah donor darah telah turun sebanyak 10% sejak wabah merajalela, sehingga beberapa rumah sakit harus menunda operasi pembedahan.
Juru bicara Palang Merah Amerika mengatakan : “Palang Merah menghadapi kekurangan darah nasional, yang berarti dalam beberapa kasus, jumlah persediaan darah yang kita miliki cukup kritis karena kurang dari kebutuhan setiap harinya”.
Seorang pendonor darah mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya dia mendonorkan darahnya sejak wabah menyebar.
Dan Ngo, pendonor darah lainnya mengatakan : “Saya tidak mendonorkan darah lagi sejak penyebaran wabah meluas”.
Pada Rabu (2 Februari), seiring dengan pencabutan serangkaian pembatasan oleh pihak berwenang, para komuter mulai kembali ke kawasan bisnis Kota Paris dan berjalan-jalan tanpa menggunakan masker.
Alexia Papoz, warga Paris mengatakan : “Bagi saya, pencabutan wajib kerja jarak jauh sehingga bisa kembali bekerja di kantor, bertemu dengan tim lagi. Cukup senang karena bisa merasakan lagi kehangatan dari kebersamaan”.
Wabah varian Omicron di Prancis sedang menurun dengan cepat. Menurut data WHO, Prancis menambahkan 330.000 kasus baru dalam seminggu terakhir, turun 14% dari catatan minggu sebelumnya.
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengumumkan bahwa semua pembatasan akan dicabut pada pertengahan bulan Februari, dimulai dengan pembatasan yang diberlakukan terhadap restoran dan fasilitas olahraga mulai minggu ini.
Menteri Kehakiman Finlandia Anna-Maya Henriksson mengatakan bahwa paspor vaksin, yang saat ini sedang diterapkan, dirasakan kurang logis karena sulit untuk membenarkan efektivitas dari praktik tersebut. (Sin)