Li LanĀ
Anggota Majelis Federal Jerman, yang terdiri dari anggota parlemen federal dan perwakilan negara bagian, memberikan suara di Berlin untuk memilih presiden baru pada (13/2)
Presiden Frank-Walter Steinmeier (66) berhasil terpilih kembali, mendapatkan 1.045 suara dari 1.472 delegasi, dengan tingkat persetujuan 70,99%. Steinmeier, yang telah menjadi presiden sejak 2017, akan memulai masa jabatan lima tahun kedua setelah pemilihan ini.
Steinmeier berbicara di parlemen, menekankan kemerdekaan kedaulatan Ukraina dan mengatakan Rusia memiliki tanggung jawab untuk menghindari perang.
Frank-Walter Steinmeier mengatakan “Saya memohon kepada Presiden Putin: longgarkan ikatan di leher Ukraina. Bergabunglah dengan kami dalam menemukan cara untuk menjaga perdamaian di Eropa.”
Pada hari yang sama, Kanselir Jerman Olaf Scholz juga dengan jelas menyatakan dukungannya terhadap Ukraina dan mengeluarkan peringatan keras kepada Rusia.
Olaf Scholz menegaskan, “Agar jelas, jika agresi militer terhadap Ukraina terjadi, mengancam wilayah dan kedaulatannya, yang akan mengarah pada respons dan sanksi keras Jerman, pihaknya akan bersama dengan sekutu Eropa dan NATO.
Scholz akan mengunjungi Kiev dan Moskow untuk pertama kalinya sebagai kanslir Jerman pada Senin dan Selasa, dan akan bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sebelumnya, Amerika Serikat memberitahukan kepada warga Amerika Serikat di Ukraina untuk pergi sesegera mungkin dan mengungsi. AS menyatakan bahwa Rusia dapat menyerang dalam waktu singkat. (sin)