Poison Control Centers AS Memperingatkan Zat Kimia Beracun Dalam Alat-alat Uji COVID-19 di Rumah

Jack Phillips

Beberapa rapid COVID-19 test di rumah mengandung suatu zat kimia beracun yang berbahaya untuk anak-anak maupun orang dewasa, menurut para pejabat kesehatan Amerika Serikat.

Poison Control Centers Cincinnati melaporkan suatu peningkatan paparan tanpa disengaja terhadap suatu zat yang kemungkinan beracun, natrium azida, yang terkandung di dalam alat-alat uji COVID-19 di rumah, menurut sebuah blog post. Sementara itu, Pusat Kendali Racun Nasional mengeluarkan sebuah peringatan mengenai natrium azida.

“Adalah penting untuk diketahui bahwa vial ekstraksi di dalam banyak alat-alat rapid antigen mencakup zat kimia natrium azida sebagai suatu bahan pengawet,” kata National Poison Control Center atay Pusat Kendali Racun AS. “Alat-alat rapid antigen BinaxNow, BD Veritor, Flowflex, dan Celltrion DiaTrust semuanya mengandung natrium azida.”

Natrium azida adalah suatu bubuk tidak berwarna dan tidak berbau. Natrium azida ditemukan di dalam herbisida, bahan-bahan kendali hama, dan kantong-kantong udara untuk mobil-mobil.

“Dosis kecil natrium azida dapat menurunkan tekanan darah, dan dosis natrium azida yang lebih besar dapat menyebabkan efek-efek kesehatan yang lebih serius,” kata seorang penasihat dari Health Canada. 

“Proclin juga ditemukan di dalam banyak alat-alat uji. Proclin mengandung zat-zat kimia yang dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, serta reaksi-reaksi alergi.”

Beberapa rumah sakit di Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya menerima lonjakan panggilan telepon mengenai pemaparan terhadap natrium azida.

“Kami mulai mendapat pemaparan kami yang pertama kali terhadap alat-alat uji ini sekitar awal bulan November,” kata Sheila Goertemoeller, ahli farmasi dan ahli racun klinis untuk Pusat Kesehatan Rumah Sakit Anak-Anak di Cincinnati. 

“Benar-benar memapar semuan usia. Sebagian besar, saya sangat khawatir akan anak-anak kecil kita,” tambahnya. 

Pemaparan tanpa disengaja terjadi di antara anak-anak maupun orang-orang dewasa, kata Dr. Kelly Johnson-Arbor, di Pusat Racun Ibukota Nasional di Washington kepada WNEP dalam akhir pekan.

“Orang-orang mungkin melakukan kesalahan menggunakan alat-alat uji ini sebagai obat tetes mata. Anak-anak mungkin meneteskan alat-alat uji ini ke kulitnya. Kadang orang-orang dewasa secara keliru meneteskan alat-alat uji ini ke kedua matanya,” kata Dr. Kelly Johnson-Arbor.

“Anda tidak ingin membiarkan natrium azida berada di kulit karena natrium azida berpotensi menyebabkan suatu reaksi alergi atau ruam kulit.”

“Jika seseorang minum larutan tersebut, maka adalah sangat penting untuk segera menghubungi kendali racun. Larutan-larutan tersebut mengandung zat-zat aktif yang berbeda. Beberapa larutan itu tidak mengandung zat-zat aktif yang beracun dan larutan-larutan lainnya mengandung zat-zat aktif yang lebih berbahaya.”

Para pejabat memberitahukan WNEP bahwa tidak perlu membuang alat-alat uji tersebut, tetapi orang-orang sebaiknya berhati-hati saat menggunakannya.

“Menggunakan alat-alat uji tersebut secara tepat, membuang alat-alat uji tersebut secara tepat, maka tidak akan menyebabkan suatu masalah,” kata Dr. Jeffrey Jahre, di Jaringan Kesehatan Universitas Santo Lukas, memberitahu WNEP.

Jika anda mencurigai anda sendiri atau seseorang yang anda ketahui telah menelan natrium azida, para pejabat menganjurkan jangan membuat orang tersebut muntah. Jika terpapar pada mata, bilas mata yang terpapar dengan air hangat selama 15-20 menit. Jika terpapar pada kulit, bilas kulit dengan air kran. Segera hubungi Pusat Kendali racun secara online.  (Vv)