Yu TingĀ – NTD
Perang Ukraina telah memasuki hari ke-11, dan 1,5 juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina. Intelijen Barat menunjukkan bahwa Rusia akan mengintensifkan tindakan kerasnya terhadap kota-kota berpenduduk padat seperti Kyiv. Pada saat yang sama, sanksi yang dijatuhkan oleh Eropa dan Amerika Serikat terhadap Rusia akan terus diperkuat.
Pada 6 Maret, Badan Energi Atom Internasional mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina. PLTN Ini adalah yang terbesar di Eropa. Namun, PLTN tetap dioperasikan seperti biasa oleh karyawan PLTN.
Di sisi lain, pemboman Rusia terus berlanjut.
Walikota pinggiran, Kyiv Irpin Oleksandr Markushyn mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram pada 6 Maret, bahwa delapan warga sipil setempat tewas selama evakuasi, termasuk sekeluargaĀ empat orang dengan dua anak kecil.
Sementara Rusia terus membombardir daerah sekitar Kyiv, tentara Ukraina memperkuat pertahanannya, menggali parit, memblokir jalan dan berkomunikasi dengan pasukan pertahanan sipil.
Sejauh ini, situasi di Kyiv relatif stabil, tetapi kota-kota dan desa-desa di sekitarnya telah diserang. Selain itu, wilayah selatan dan timur Ukraina diserang paling kejam oleh pasukan Rusia, menyebabkan kerusakan parah dan korban di kota-kota seperti Upol dan Kharkov.
Anggota parlemen Ukraina, Inna Sovsun mengatakan di media sosial bahwa tentara Rusia menghancurkan “pipa Donetsk-Mariupol”, menyebabkan lebih dari 700.000 orang tanpa pemanasan dalam cuaca di bawah 0 Ā° Celcius.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan pada 6 Maret, bahwa pasukan Rusia sedang bersiap untuk mengebom kota Odessa di pantai Laut Hitam Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berkata : “Mereka akan mengebom Odessa, Odessa!”
Zelensky juga menyebutkan bahwa bandara sipil di ibu kota negara bagian Vinnytsia di wilayah tengah dan barat juga dihancurkan.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia telah mengancam bahwa negara-negara yang menyediakan bandara untuk pesawat militer Ukraina dan menggunakannya untuk menyerang Rusia, dapat dianggap terlibat dalam perang.
Dalam menghadapi ancaman Rusia, negara-negara Barat terus menunjukkan dukungan untuk Ukraina melalui tindakan. Pada Minggu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Zelensky bertukar pandangan tentang penyediaan lebih banyak peralatan pertahanan.
Sementara, presiden Prancis Emmanuel Macron, berbicara dengan Putin, menyatakan keprihatinan serius tentang “keamanan nuklir” dan menegaskan kembali pentingnya negosiasi Ukraina-Rusia. Sedangkan CNN melaporkan, Linda Thomas-Greenfield , Duta Besar AS untuk PBB, menunjukkan bahwa sanksi terhadap Rusia dapat ditingkatkan di tiga bidang di masa depan, termasuk melarang minyak Rusia, menyatakan kejahatan perang, dan memfasilitasi pengiriman jet tempur Polandia ke Ukraina.
American Express telah mengumumkan penghentian total operasi di Rusia.
Lebih dari 1,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mengatakan pada Minggu, dalam krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II.
Selain itu, Rusia dan Ukraina akan mengadakan negosiasi ketiga di perbatasan antara Ukraina dan Belarus pada 7 Maret. (hui)