Zachary Stieber
Amerika Serikat tidak akan bertindak atas proposal dari Polandia untuk mengambil jet tempur dari sekutu dan mengirimkannya ke Ukraina karena khawatir bahwa pejabat Rusia akan melihat langkah itu sebagai “eskalasi”, kata seorang pejabat Amerika Serikat pada 9 Maret.
Pengiriman MiG-29 ke Ukraina mungkin akan dianggap keliru sebagai eskalasi, dan dapat mengakibatkan reaksi Rusia yang signifikan yang dapat meningkatkan prospek eskalasi militer dengan NATO,” John Kirby, Juru Bicara Departemen Pertahanan AS, kepada wartawan di Washington.
Berdasarkan penilaian, yang disetujui oleh Menteri Pertahanan Lloyd Austin, militer menilai pengiriman tersebut sebagai hal yang “berisiko tinggi” dan tidak akan dilakukan, setidaknya untuk saat ini.
Usulan dari Polandia adalah pejabat Polandia akan mengirimkan jet ke Amerika Serikat, yang kemudian dapat mengirim jet tersebut ke Ukraina. Pemerintah Poland- dia juga meminta sekutu NATO untuk mengirim jet ke pangkalan AS.
Namun para pejabat AS dengan cepat menolak proposal tersebut, meskipun mereka belum merinci penilaian intelijen hingga Rabu (9/3).
Kirby juga membingkai keputusan itu sebagai keputusan terbaik bagi Ukraina, dengan alasan bahwa Ukraina akan mendapat manfaat lebih banyak dalam konflik dengan Rusia dengan menerima senjata anti-armor dan pertahanan udara.
Meskipun Angkatan Udara Rusia memiliki kemampuan yang signifikan, namun serangan udara telah bertemu dengan perlawanan yang ketat baik di udara dan di darat, menurut pejabat AS.
Selain itu, Angkatan Udara Ukraina juga dikatakan memiliki beberapa skuadron pesawat yang sepenuhnya mumpuni, dan penilaian AS menyimpulkan bahwa memberi mereka lebih banyak pesawat mungkin tidak akan membuat dampak besar, menurut Kirby.
Austin menyampaikan tanggapan itu kepada Menteri Pertahanan Polandia, Mariusz Blaszczak dalam sebuah panggilan telepon dan juga berbicara dengan seorang pejabat tinggi Ukraina tentang hal-hal serupa.
Para pejabat AS sebelumnya mengatakan, Polandia dipersilakan untuk mengirimkan pesawat ke Ukraina secara langsung dan Kirby mengatakan bahwa setiap negara dapat memutuskan sendiri apa yang ingin mereka lakukan.
Menurut publik Ukraina sendiri, mendapatkan jet tempur akan sangat membantu dalam melawan Rusia, yang menginvasi tetangganya sejak 24 Februari lalu.
“Itu benar-benar cara kami melihatnya,” kata Vadym Prystaiko, Duta Besar Ukraina untuk Inggris, kepada Sky News pada Rabu (9/3) ketika ditanya apakah pesawat jet itu akan memberi Ukraina keuntungan yang dibutuhkan.
“Semua upaya taktis yang Anda bicarakan, itu dapat ditutupi meski kami tidak memiliki keunggulan, tetapi setidaknya tetap dapat mengendalikan sektor udara,” tambahnya.
Ukraina lebih memilih jet yang lebih tua karena para pilot mereka lebih terlatih dengan hal itu.
Pada waktu yang sama, Ketua DPR AS, Nancy Pelosi (D-Calif.) mengatakan kepada wartawan di Washington bahwa dia diminta oleh Presiden Ukraina, Volodymr Zelensky untuk bantuan mendapatkan pesawat.
Pembaruan datang beberapa jam setelah Mateusz Morawiecki, Perdana Menteri Polandia, mengatakan bahwa Polandia hanya akan menyediakan jet ke Ukraina secara langsung jika semua anggota NATO setuju, karena pejabat Rusia telah mengan- cam negara-negara yang melakukan langkah tersebut. (osc)