ETIndonesia- Sebanyak 108 KK atau 424 jiwa mengungsi di fasilitas pendidikan akibat banjir yang terjadi di tiga kecamatan yang berada di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Peristiwa ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah Kabupaten Cilacap sejak Selasa (15/3), pukul 08.00 WIB.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, wilayah terdampak banjir mencakup lima desa di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Cilacap.
Wilayah terdampak tersebut meliputi Desa Mujur Lor, Desa Gentasari di Kecamatan Kroya. Selanjutnya Desa Karangjati di Kecamatan Sampang dan Desa Klumprit, serta Desa Karangsembung di Kecamatan Nusawungu.
BPBD Kabupaten Cilacap mencatat ada kurang lebih 4.088 KK atau 14.417 jiwa yang terdampak banjir, sedangkan, rumah yang terendam sebanyak 24 unit dengan tinggi muka air antara 5 hingga 150 centimeter.
Sementara itu, dampak kerugian material, BPBD setempat mencatat 49 unit fasilitas rumah ibadah rusak, 20 unit fasilitas pendidikan terendam, dan 565 hektar lahan pertanian juga ikut terdampak banjir.
Sebagai upaya percepatan penanganan banjir itu, BPBD Kabupaten Cilacap bersama tim gabungan dari lintas instansi terkait telah melakukan kaji cepat, mendirikan dapur umum, dan melakukan evakuasi dan pertolongan warga jika air mengalami kenaikan.
Selain itu, BPBD juga telah mendistribusikan kurang lebih 3.700 nasi bungkus kepada warga di pengungsian maupun yang terdampak dirumah.
Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa, dan total kerugian masih dalam proses pendataan lebih lanjut.
Menurut monitoring prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pada esok hari (21/3) hingga Lusa (22/3) masih berpeluang hujan ringan hingga sedang pada sore hingga malam hari.
Sebagai antisipasi adanya banjir susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca ekstrem, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan juga masyarakat melakukan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya hidrometeorologi basah. Selalu pantau peningkatan debit sungai dan saluran air lain jika terjadi hujan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam.
Langkah mitigasi lainnya yang dapat dilakukan di antaranya mengetahui risiko bencana yang ada di lokasi tempat tinggal, pahami rute evakuasi atau daerah yang lebih tinggi. Selanjutnya, pahami potensi bahaya sekitar dan informasi peringatan dini cuaca yang bersumber dari laman resmi seperti InaRISK dan InfoBMKG. (asr)