oleh Jin Shi
Menanggapi sebulan invasi Rusia ke Ukraina, NATO mengadakan pertemuan puncak khusus dan mengumumkan tiga putusan yang telah diambil. Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa AS akan menanggapi jika Rusia menggunakan senjata kimia.
Pada 24 Maret, para pemimpin dunia Barat berkumpul di Brussel, Belgia untuk menghadiri 3 KTT kelas berat dalam sehari.
Setelah acara pembukaan KTT NATO, para pemimpin dari berbagai negara berfoto bersama di depan markas NATO, baik untuk menunjukkan kekompakan maupun untuk memperingati KTT khusus yang diadakan dalam situasi darurat akibat invasi Rusia ke Ukraina ini.
Pertemuan berlangsung sekitar dua jam, di mana Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpidato di KTT itu melalui video, menyerukan NATO untuk memberikan Ukraina lebih banyak bantuan militer.
Volodymyr Zelensky mengatakan : “Kalian memiliki ribuan jet tempur, tetapi kami belum memperoleh satupun. Kalian memiliki sedikitnya 20.000 tank, dan Ukraina hanya menginginkan 1% dari itu, berikan kepada kami atau jual kepada kami”.
Usai KTT, NATO mengeluarkan pernyataan atas 3 keputusan yang diambil :
Satu, Terus memberikan bantuan militer kepada Ukraina. (Termasuk senjata anti-tank, senjata anti-pesawat, drone, dan peralatan melawan senjata biologi dan kimia serta senjata nuklir)
Dua, Terus memperkuat pengerahan militer ke Eropa Timur. Yakni menambah 4 kelompok pasukan tempur di Hongaria, Slovakia, Bulgaria dan Rumania, sehingga total pasukan NATO di Eropa Timur menjadi 40.000 orang
Tiga, Setuju untuk meningkatkan pembelanjaan pertahanan oleh negara-negara anggota NATO. (mengizinkan pengeluaran pertahanan mencapai mendekati 2% dari PDB negara)
Selain itu, pernyataan tersebut secara khusus meminta semua negara, termasuk Tiongkok untuk tidak mendukung operasi militer Rusia dengan cara apa pun.
Selain KTT NATO, KTT G7 dan Dewan Uni Eropa juga diadakan pada hari yang sama. Presiden AS Biden menghadiri ketiga KTT itu dan mengadakan konferensi pers usainya.
Biden mengatakan : “Anggota NATO belum pernah sekompak seperti yang terjadi hari ini”.
Biden mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan memberikan tambahan dana USD. 1 miliar bantuan kemanusiaan untuk Ukraina dan akan menjatuhkan sanksi pada lebih dari 400 individu dan entitas Rusia.
Seorang wartawan bertanya, apakah Amerika Serikat dan NATO akan menanggapi secara militer jika Putin menggunakan senjata kimia.
Joe Biden menjawab : “Kami akan merespons (dalam bentuk tertentu). Jika dia (Putin) menggunakannya, kami akan merespons. Sifat respons bergantung pada sifat senjata yang dia gunakan”.
Biden juga memperingatkan Tiongkok bahwa mereka akan menderita kerugian besar jika membantu Rusia.
“Saya pikir Tiongkok dapat memahami bahwa ekonomi masa depannya lebih bergantung pada hubungannya dengan Barat daripada dengan Rusia”, katanya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan bahwa Inggris akan memasok kepada Ukraina senjata yang lebih mematikan untuk pertahanan, termasuk 6.000 buah rudal.
“Jika Putin menggunakan senjata kimia, itu akan menjadi bencana baginya”, kata Johnson.
24 Maret adalah tepat 1 bulan pasukan Rusia menginvasi Ukraina. Namun sejauh ini, militer Rusia masih belum mencapai tujuan militer utamanya bahkan langkah penyerangannya terhalang selain oleh perlawanan yang gigih dari pasukan Ukraina, juga jatuhnya moran tempur pasukan Rusia karena kurangnya pasokan.
Di ibukota Kyiv, konvoi Rusia masih diblokir di pinggiran kota. Pada hari itu 24 Maret, kota Kyiv cukup tenang.
Tentara Ukraina Valeri Vishtalyuk mengatakan : “Rakyat Ukraina belum pernah bersatu padu seperti saat ini. Hal mana membuat saya sangat senang. Rusia menginvasi negara kami itu adalah suatu kesalahan besar.” (sin)