Aboluowang.com
Selama invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlansung selama lebih dari 1 bulan, banyak juga korban di pihak tentara Rusia. Mereka entah mati terbunuh dalam pertempuran maupun tertangkap pasukan Ukraina.
Salah satunya adalah Irina Starikova, seorang tentara wanita Rusia yang meninggalkan keyakinan agamanya dan memilih menjadi pembunuh dengan kelebihannya yaitu kejituan dalam menembak target.
Kabarnya, dalam perang Rusia – Ukraina ini, ia telah merenggut 40 nyawa termasuk warga sipil Ukraina. Tetapi malang baginya, dalam sebuah pertempuran di Kyiv beberapa waktu lalu, Irina Starikova yang terluka selain tidak ditolong oleh tentara Rusia lainnya, bahkan dibiarkan begitu saja tergeletak di medan perang hingga tertawan tentara Ukraina.
Kantor berita Kementerian Pertahanan Ukraina ‘Army Inform’ telah membenarkan bahwa Irina telah mendapat perawatan dari medis militer Ukraina setelah tertawan. Agensi tersebut menyebutkan : Menurut beberapa orang sukarelawan milisi Ukraina, Irina telah membunuh setidaknya 40 orang Ukraina termasuk warga sipil.
Irina Starikova sendiri yang mengungkapkan bahwa tentara Rusia lainnya yang mengetahui dirinya terluka, selain tidak memberikan pertolongan, membawanya keluar dari medan pertempuran ke tempat yang lebih aman, bahkan meninggalkan dirinya yang tergeletak tidak berdaya dengan berharap ia mati ditempat.
Media asing seperti ‘Daily Mail’ juga melaporkan bahwa Irina yang lahir di Serbia, sebelumnya dikenal sebagai Daniela Lazovic. Ia adalah pemain bola tangan profesional, yang pernah gagal dalam berumah tangga, ia memiliki 2 orang putri. Setelah menjadi penembak jitu, ia dikenal dengan kode nama ‘Baghera’. Sejak tahun 2014, ia bergabung dengan militan pro-Rusia dan ikut dalam kegiatan melawan pasukan pemerintah Ukraina di wilayah Donbas, Ukraina bagian timur.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebutkan dalam pidatonya pada 29 Maret bahwa militer Ukraina saat ini secara bertahap telah berhasil merebut kembali wilayah di sekitar ibukota Kyiv, dan memukul mundur pasukan Rusia. Pasukan Rusia diusir dari kota Irpin, pinggiran barat laut Kiev, dan mundur dari Kyiv, tetapi masih terlalu dini untuk membicarakan keamanan di wilayah Kyiv, karena pertempuran masih terus berlanjut.
Irina telah bergabung dengan militan pro-Rusia sejak tahun 2014, berkecimpung dalam kegiatan melawan pasukan pemerintah Ukraina di wilayah Donbas, Ukraina bagian timur. (foto Facebook ІнформагентствоАрміяInform)
Irina Starikova mengklaim bahwa dirinya dibiarkan begitu saja tergeletak di medan pertempuran oleh tentara Rusia yang berharap ia mati di tempat. (foto Facebook ІнформагентствоАрміяInform)