Yu Ting
Ukraina mengumumkan pada 2 April bahwa mereka merebut kembali daerah sekitar Kyiv, tetapi gambar yang beredar menunjukkan bahwa di Bucha, sebuah kota kecil di barat laut Kyiv, tentara Rusia membunuh warga sipil dengan gaya eksekusi.
Walikota Bucha, Anatoly Fedoruk mengatakan bahwa sekitar 300 orang tewas, dan mayat-mayat itu memiliki lubang peluru di belakang kepala mereka, yang mengejutkan masyarakat internasional.
Pada 3 April, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov menuduh Rusia sengaja melakukan “genosida” di pinggiran Kyiv dan melakukan “kejahatan perang”. Ia meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk meluncurkan “Pengadilan Nuremberg” baru terhadap Rusia.
Menteri Pertahanan Ukraina Reznikov mengatakan “ini bukan operasi militer khusus, bukan operasi polisi, ini rasis, fasis, tidak manusiawi, mereka melakukan kejahatan terhadap warga sipil, pemerkosaan, pembantaian, menembak di belakang kepala mereka. Dunia harus tahu apa yang terjadi.”
Penembakan tragis warga sipil Ukraina juga terjadi di banyak wilayah lain. Pada Minggu 3 April, di Berlin, Jerman, orang-orang yang marah turun ke jalan untuk memprotes.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan Pembantaian Bucha adalah kekejaman paling keji abad ke-21, tidak hanya Bucha, tetapi kita tidak boleh melupakan seluruh Kyiv, yang juga menjadi TKP bagi tentara Rusia.”
Pada hari yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut tindakan militer Rusia sebagai “genosida” dalam sebuah wawancara dengan CBS di Amerika Serikat.
Pembawa acara CBS Margaret Brennan bertanya : ‘Apakah ini genosida?’
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky: “Benar-benar genosida.”
Menanggapi insiden tersebut, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa dalam beberapa hari mendatang, sekutu Barat akan menyetujui sanksi lebih lanjut untuk “kekejaman” Rusia, sambil terus memasok senjata ke Ukraina.
Selain itu, Rusia mengebom kota pelabuhan Ukraina Odessa di Laut Hitam pada awal 3 April, mengklaim menghancurkan kilang minyak terdekat dan tiga fasilitas penyimpanan bahan bakar. Sejauh ini tidak ada korban yang dilaporkan. (hui)