Rusia Bombardir Ukraina Setelah Kapal Perang Andalannya Tenggelam Dirudal

Liu Haiying dan Ruili

Rusia kini telah meningkatkan pengebomannya terhadap kota-kota Ukraina setelah kapal utama Armada Laut hitam Rusia, Moskva ditenggelamkan oleh Ukraina. Rusia menjadikan  ibu kota Kyiv dan kota barat Lviv jadi sasaran perang. 

Seorang Anggota parlemen Ukraina, Sviatoslav Yurash berkata : “Kyiv terus dihantam oleh roket dari rudal jelajah Rusia, meskipun kami mengalahkan Rusia di sekitar Kyiv dan mengusir mereka kembali ke perbatasan.”

Anggota parlemen Ukraina Yulash mengatakan kepada Sky TV pada Sabtu bahwa, pasukan Rusia telah menggunakan senjata jarak jauh dan pesawat untuk melancarkan serangan dari jarak jauh.

Pejabat Ukraina juga mengatakan ledakan menghantam ibukota Ukraina Kyiv, serta kota barat Lviv.

Oleksandr Shputun, juru bicara Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, mengatakan bahwa tentara Rusia telah memusatkan sebanyak 22 kelompok taktis di wilayah Izyum.

Rusia juga berusaha untuk mengambil kendali penuh atas kota penting strategis Mariupol. 

“Upaya utama” Rusia adalah “berfokus pada reorganisasi dan penguatan militer,” kata Shopton.

Situasi di Ukraina selatan dan timur “tetap sangat sulit,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat.

Dia meminta negara lain untuk menjatuhkan embargo pada minyak Rusia.

Zelensky berkata: “Semakin cepat dunia demokrasi menyadari bahwa pengenaan embargo minyak terhadap Rusia dan blokade total terhadap sektor perbankan Rusia adalah langkah yang diperlukan untuk mencapai perdamaian, semakin cepat perang akan berakhir.”

Perang sejauh ini telah menewaskan 2.500 hingga 3.000 tentara Ukraina dan melukai 10.000 orang lainnya, kata Zelensky kepada CNN, pada Jumat 15 April.

Di sisi lain, kementerian luar negeri Rusia mengatakan telah melarang Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Menteri Luar Negeri Liz Truss, Menteri Pertahanan Ben Wallace dan 10 anggota lain dari pemerintah Inggris dan beberapa politisi memasuki negara itu. (hui)

FOKUS DUNIA

NEWS