Zhao Fenghua dan Mingyu
Kasus pelecehan dan pemukulan keji baru-baru ini terhadap wanita di Kota Tangshan, Tiongkok telah menimbulkan kemarahan publik. Bahkan memicu gelombang pengaduan dengan nama asli untuk melawan tindakan kriminal
Insiden pemukulan kejam yang terjadi di Tangshan terus memanas. Dalam beberapa hari terakhir, beberapa laporan dengan nama asli telah muncul di platform media sosial utama di Tiongkok. Orang-orang yang mereka laporkan berasal dari direktur Biro Keamanan Umum hingga direktur Biro Konstruksi dan wakil-wakil Kongres Rakyat Nasional. Ada juga orang yang mulai mengajukan banding pada kasus delapan tahun lalu dan belum terselesaikan.
Pelapor dengan nama asli, Guo Lili berkata : “Nama saya Guo Lili, pelapor dengan nama asli, melaporkan direktur Biro Keamanan Umum Distrik Fengnan, Kota Tangshan.”
Warga bernama, Dong Mingwu, pelapor dengan nama asli berkata : “Saya, Dong Mingwu, melaporkan dengan nama asli melapor Ma Shiming, mantan kepala departemen (direktur Biro Konstruksi) di Distrik Fengnan, Kota Tangshan.”
Whistleblower nama asli Wang Chunxing juga berkata: “Nama saya Wang Chunxing, saya dari Kota Tangshan, Provinsi Hebei, dan saya melaporkan perwakilan Kongres Rakyat Kota Tangshan Li Aijun .”
Pelapor dengan nama asli lainnya mengatakan : “Saya berusia 86 tahun ini, dan otak saya di luar kendali. Seharusnya 2014, kami akan mulai mencarinya.”
Ayah lain melaporkan bahwa lima petugas polisi menyiksa putrinya Wei Jinxia sampai mati.
Ayah korban Wei Jinxia berkata : “Dilaporkan dengan nama asli, ketika putri saya dikarantina di Yishang Hotel, Distrik Chengbei, Kota Xining, Provinsi Qinghai difoto, diancam, diintimidasi, diejek, dipermalukan, dan Diborgol, dianiaya sampai mati.”
Namun demikian, beberapa netizen menemukan bahwa beberapa video yang dilaporkan sekarang sudah dihapus . Netizen lain mengatakan, “Ini lelucon besar di dunia, (pemerintah) ingin menyelesaikan hal-hal ala kadarnya, tetapi tidak disangka rakyat sangat serius.”
Dalam dua hari terakhir, banyak warga tidak hanya melaporkan dengan nama asli mereka secara online, tetapi semakin banyak orang datang ke gerbang Biro Keamanan Umum Tangshan. Mereka berbaris dalam antrian panjang, dan melaporkan gerombolan dunia hitam dengan nama asli. Mereka berharap kasus ketidakadilan yang mereka alami agar diklarifikasi. Beberapa orang mulai mengantre pada pukul 7 pagi dan menunggu empat jam sebelum dipersilakan masuk ke kantor.
Seorang Warga Tangshan berkata: “Di gerbang Biro Keamanan Umum Kota Tangshan, orang-orang yang memberikan laporan ini sungguh luar biasa.”
Warga Tangshan juga berkata: “tetapi mereka selama setengah hari hanya menerima sepuluh orang. Apa yang mereka lakukan? Coba lihat ke sana. Ada banyak orang berdatangan? Antrean sudah penuh.”
Mengenai babak baru tindakan anti-kriminal di Tangshan, orang-orang di bekas sistem corong partai Komunis percaya bahwa, penegakan hukum gaya kampanye seperti itu hanya dapat menyembuhkan gejalanya tetapi bukan akar masalahnya.
Zhao Pu, mantan pembawa acara CCTV berpikir apa yang dibutuhkan warga biasa adalah aturan hukum yang universal dan normal, bukan tindakan keras dengan probabilitas rendah. Orang biasa tidak memerlukan tindakan khusus, juga tidak perlu penegakan hukum ala sportif. Karena seluruh masyarakat memperhatikan , jadi harus tegas dan cepat.
“Bagaimana dengan kasus keji lainnya di Tangshan? Bisakah ditangani dengan ringan?”
Protes warga juga bertanya : “Mengapa pernyataan pejabat yang disebut ‘ketat dan cepat’ pada waktu yang tepat tidak dapat memadamkan gelombang besar opini publik? Karena pernyataan seperti itu tidak dapat benar-benar memperbaiki lingkungan hukum, atau bahkan menginjak-injak hukum lagi. Jika ada undang-undang, mengapa harus ada kampanye khusus untuk “melawan gangster dan menghilangkan kejahatan”? “
“Itulah mengapa saya percaya bahwa menindak kasus-kasus seperti itu hanyalah sebuah indikator, dan kendala institusional kaku jangka panjang dan efektif adalah akar penyebabnya.” (hui)