oleh Wen Rui
Menjelang Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok, ada cendekiawan yang mencoba memprediksikan apa yang bakal terjadi dalam kepemimpinan Tiongkok berdasarkan karakteristik kepribadian Xi Jinping. Tidak peduli apakah Li Keqiang akan tetap menjabat atau tidak, tetapi prediksi mengarah pada Xi Jinping tidak akan berbagi kekuasaan, ia juga tidak akan membentuk aliansi dengan Wang Qishan.
Universitas Nasional Chengchi (National Chengchi University. NCCU) Taiwan mengadakan seminar pada 17 Juni. Dalam pertemuan tersebut, profesor Kou Chien-Wen, direktur Institut Hubungan Internasional di NCCU menganalisis pengaruh dari karakteristik kepribadian Xi Jinping terhadap gaya kepemimpinannya.
Profesor Kou yang menganalisis berdasarkan pengalaman pertumbuhan Xi Jinping di tahun-tahun awal dan isi wawancaranya dengan media di masa lampau, ia mendapatkan gambaran tentang 6 poin ciri khas kepribadian, 3 poin kognisi politik dan gaya kepemimpinan Xi Jinping.
Tahun 1962, ketika Xi Jinping masih berusia 9 tahun, ayahnya Xi Zhongxun diturunkan dari jabatannya akibat dicap sebagai “elemen anti-Partai” oleh rezim Mao Zedong. Sejak usia 13 tahun, sebagai anggota dari keluarga Xi Zhongxun, Xi Jinping terkena dampaknya, dicap sebagai seorang kontra-revolusioner dan terpaksa menjalani “pembuangan” yang panjangnya sampai 7 – 8 tahun. Selama itu Xi Jinping muda harus bertahan hidup sendiri, kehilangan rasa aman karena tidak boleh bertemu keluarganya dan mendapat kritikan. Ini juga merupakan suatu perubahan besar dalam kehidupan pribadinya.
Profesor Kou Chien-Wen mengatakan bahwa pengalaman itu membuat Xi Jinping yakin bahwa “esensi dari politik adalah perjuangan”. Jadi ia tidak bersedia berbagi kekuasaan, bahkan di hadapan Perdana Menteri Li Keqiang dan Wakil Presiden Wang Qishan pun demikian.
Profesor Kou percaya bahwa setelah Kongres Nasional ke-20 pada bulan Oktober tahun ini, Tidak peduli apakah Perdana Menteri Li Keqiang akan tetap menjabat atau tidak, Xi Jinping tidak akan membagi kekuasaan. Juga tidak akan ada aliansi Xi Jinping – Wang Qishan sebagaimana rumor yang beredar di dunia luar.
Profesor Kou mengatakan bahwa, Xi Jinping membuat perbedaan yang jelas antara “kelompok kawan” dengan “kelompok lawan”. Hal ini mencerminkan bahwa Xi Jinping memiliki “pandangan dunia ganda”. Ia dapat menempatkan kawan-kawan lamanya pada posisi penting dan merawat mereka, sementara lawan politiknya akan diatasi dengan metode otokratis dan perjuangan. Ini tidak hanya berlaku dalam politik domestik, tetapi juga dalam politik internasional.
Adapun gaya kepemimpinan Xi Jinping, Profesor Kou menganalisis bahwa pengalaman menjalani “pembuangan” dengan menjalani kehidupan di pedesaan, telah menumbuhkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menghadapi tekanan tinggi. Pada saat yang sama, Xi Jinping pandai menyembunyikan keunggulannya, dan dia bisa bersikap rendah hati dan sabar sebelum dia memperoleh kedudukan atau kekuasaan.
Profesor Kou mengatakan bahwa Xi Jinping memuja kekuasaan dan kepemimpinan yang kuat, berani memberontak dan tidak berpegang pada aturan. Hal ini mencerminkan karakteristik psikologis umum dari para generasi kedua Merah dan generasi Revolusi Kebudayaan.
Pada 2018, PKT yang diketuai oleh Xi Jinping menghapus batas masa jabatan kepala negara dan wakilnya melalui amandemen konstitusi. Dengan demikian dunia luar memperkirakan bahwa Xi Jinping akan melanjutkan masa jabatan ketiganya setelah disahkan dalam Kongres Nasional ke-20 nanti. Pada saat itu, Xi yang berusia 69 tahun akan melanggar aturan lisan “7 Naik 8 Turun” untuk para anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral PKT (usia 67 tahun dapat tetap menjabat, 68 tahun wajib pensiun).
Profesor Kou Jian-Wen menduga bahwa pada Kongres Nasional ke-20 nanti, kemungkinan besar hanya Xi Jinping yang akan tetap menjabat meskipun melampaui batasan usia.
Jika aturan lisan “7 Naik 8 Turun” masih diberlakukan, Maka setelah Kongres Nasional ke-20 nanti, akan ada 11 orang pejabat di seluruh Politbiro yang melampaui batasan usia. Di antara mereka, yaitu Li Zhanshu dan Han Zheng yang menjabat sebagai anggota Komite Tetap Politbiro. Di jabatan anggota Politbiro, ada Xu Qiliang, Wang Chen, Liu He, Sun Chunlan, Yang Jiechi, Chen Xi, Yang Xiaodu, Zhang Youxia dan Guo Shengkun. Kesembilan orang ini juga sudah memasuki usia pensiun.
Namun, Yuan Hongbing, seorang ahli hukum yang tinggal di Australia sebelumnya pernah mengatakan kepada media The Epoch Times, bahwa sebagai pemimpin nasional, usia tidak lagi menjadi standar ukuran siapa yang bisa naik dan turun. Pada Kongres Nasional ke-20, Xi Jinping hanya mengandalkan satu kriteria untuk menyusun kabinetnya, yakni orang yang sepenuhnya setia dan dapat diandalkan secara politik. (sin)