ETIndonesia- Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan peristiwa tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (18/6). Peristiwa yang terjadi pukul 19.00 WIB itu, mengakibatkan sejumlah akses jalan terganggu.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, merilis bahwa pihak Desa, Dinas PU, Tagana, Relawan dan Masyarakat melakukan upaya penanganan. Salah satunya dengan melakukan penutupan akses jalan yang terdampak longsor. Himbauan kepada warga yang melintas juga dilakukan untuk tetap waspada untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang diinginkan selagi dilakukan perbaikan.
Hasil pendataan sementara menyebutkan, sedikitnya 4 KK / 12 jiwa. Laporan setempat menyebutkan, potensi dampak berpeluang meluas hingga mencapai 600 jiwa terdampak longsor.
Adapun lokasi terdampak meliputi Desa Cisarua di Kecamatan Nagrak, Desa Langensari, Desa Palasari Hilir di Kecamatan Parungkuda, dan Desa Munjul di Kecamatan Ciambar.
Selain itu, Kejadian longsor ini juga mengakibatkan 1 rumah rusak sedang, 2 tempat pelayanan terpadu, 2 fasilitas umum dan 1 unit jembatan terdampak.
Tim gabungan terus berupaya melakukan penanganan darurat dilapangan dengan terus membangun koordinasi dan bergotong royong membersihkan material longsor.
Merujuk prakiraan cuaca BMKG dua hari kedepan (22/6) wilayah Kabupaten Sukabumi berpeluang diguyur hujan dengan intensitas ringan. Merespond hal tersebut, BNPB menghimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.
Terlebih peluang bekas longsoran lama dapat berpotensi terjadi kembali apabila tidak dilakukan perbaikan. Penentuan jenis tata lahan kiranya dapat diperhatikan kembali dengan penguatan mitigasi berbasis vegetasi untuk memperkuat struktur tanah diantaranya dengan menanam pohon sukun, aren, nangka, alpukat dan vetiver. (asr)