Curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kabupaten Songxi, Provinsi Fujian yang mencapai 225,6 mm pada 18 Juni. Akibatnya daerah tersebut dilanda banjir terbesar dalam sejarahnya setinggi 1,59 meter. Sedangkan ketinggian air sungai Songxi yang melewati kota mencapai setinggi 193.98 meter, dampaknya terjadi banjir dahsyat yang mengejutkan
Luo Tingting
Menurut Jaringan Cuaca Tiongkok, Kabupaten Songxi, Fujian , Tiongkok dilanda badai hujan lebat pada 18 Juni, dengan curah hujan mencapai 225,6 mm. Angka ini mencapai 160,1 mm lebih tinggi dari rekor curah hujan harian lokal pada 1998 dan melebihi 65,5 mm.
Petugas Meteorologi Fujian Wechat merilis berita bahwa hujan deras terjadi dari pukul 21:00 pada 16 Juni hingga pukul 16:00 pada 18 Juni. Curah hujan selama 6 jam di Kabupaten Songxi mencapai 116,4 mm, sedangkan curah hujan selama 12 jam adalah 200,4 mm, dan curah hujan selama 24 jam adalah 226,5 mm. Keduanya memecahkan rekor sejarah curah hujan lokal sejak tahun 1961 silam.
Sekitar pukul 16:00 tanggal 18 Juni, ketinggian air dari puncak banjir di Stasiun Songxi mencapai 193,98 meter atau 1,8 meter di atas permukaan air yang melewati rekor.
Video yang diunggah di internet menunjukkan bahwa Kabupaten Songxi dilanda banjir besar, seluruh wilayah perkotaan terendam banjir. Bahkan, sebagian besar rumah terendam dan mobil tersapu banjir hingga hanyut dalam gelombang. Ada beragam ketinggian air di kota, yang terdalam lebih dari 2 meter. Dampaknya terhadap rumah-rumah di lantai pertama terendam banjir. Banyak warga telah pindah ke daerah yang lebih tinggi untuk menghindari banjir. Akan tetapi, sejumlah besar orang masih terjebak di lantai atas untuk menunggu operasi penyelamatan.
Pada sore hari, ketinggian air yang melewati kota sempat turun. Akan tetapi, masih lebih tinggi 1 meter dari rekor ketinggian air.
Banyak netizen Songxi meninggalkan pesan di Weibo, “Ini mirip dengan banjir di Linhai, di mana gunung dan sungai bertemu di banyak sisi.”
Netizen lainnya juga menulis : “Saya pusing melihat rumah saya di peta, jangan turun hujan lagi”, ” Tidak ada sinyal di banyak tempat. Sekarang, saya tidak bisa berhubungan dengan orang-orang, dan orang-orang tidak tahu apa yang terjadi di rumah ketika mereka berada di luar kota. ”
Ada lagi yang menulis : “Untungnya, saya tinggal di lantai dua dan medannya tinggi. Saya berharap banjir akan segera surut.”
Netizen luar kota juga dikejutkan dengan banjir di Fujian: “193 meter??? Apa konsepnya, bangunan 60 lantai yang juga telah menjadi seperti sungai??” “Berkatilah orang-orang di Fujian yang berada dalam kesulitan, epidemi dan bencana alam telah mempersulit mereka!”
Menurut informasi publik, Kabupaten Songxi terletak Kota Nanping, Provinsi Fujian. Wilayah ini juga terletak di persimpangan Fujian dan Zhejiang, di sebelah tenggara kaki Gunung Wuyi.
Menurut laporan, puncak banjir Songxi akan bergabung dengan puncak banjir Jianxi di Jian’ou berikutnya, dan ketinggian air di Jian’ou mungkin mendekati ketinggian banjir 2010. Saat ini, alarm telah berbunyi di Jianou, dan orang-orang di sepanjang sungai sedang mengungsi.
Kota Nanping juga telah meluncurkan tanggap darurat tingkat I untuk merespon hujan badai dan banjir pada 18 Juni pukul 18.00. Observatorium Meteorologi Provinsi Fujian mengeluarkan peringatan badai hujan pada pukul 06.00 pada 19 Juni, dari siang hingga malam, akan ada hujan lebat di bagian tengah dan utara Kota Nanping, dan terjadi hujan lebat lokal.
Observatorium Meteorologi Pusat juga mengeluarkan peringatan hujan badai kuning pada pukul 06.00 pagi pada 19 Juni. Diperkirakan dari 19 hingga 20 Juni, akan terjadi hujan lebat hingga lebat di beberapa bagian Anhui, Zhejiang, Jiangxi, Hubei, Hunan, Guangxi, Guangdong, Guizhou dan tempat-tempat lain. Di antaranya, di Anhui terjadi hujan badai lokal yang lebat dengan curah hujan 100-200 mm di selatan, Jiangxi timur laut, Zhejiang barat, dan Guangxi utara. Beberapa daerah yang disebutkan di atas disertai dengan curah hujan lebat jangka pendek. Selain itu, terjadi badai petir dan angin kencang. Cuaca ekstrim ini mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap banjir. (hui)