Star Parker
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara di Pelabuhan Los Angeles beberapa waktu lalu dan membahas masalah yang paling utama di benak orang-orang Amerika saat ini yakni inflasi.
Dengan spirit seorang liberal sejati dan teruji, dia justru menyalahkan semua orang di dunia atas masalah yang menjadi tanggung jawabnya.
Nampaknya, Biden percaya bahwa Vladimir Putin yang menjejakkan kakinya di Amerika Serikat.
“Kami belum pernah melihat seperti pajak Putin untuk makanan dan gas. … Kenaikan harga Putin memukul Amerika dengan keras. … Saya melakukan segala daya saya untuk menumpulkan kenaikan harga Putin dan menurunkan harga BBM dan makanan.”
Berbicara di CNN, Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen menunjukkan bahwa dia memiliki lebih banyak integritas daripada bosnya dengan mengakui salah urus situasi dan dia salah tentang apa yang terjadi.
“Saya pikir saya salah tentang inflasi yang terjadi,” katanya, mengacu pada pengamatannya tahun lalu bahwa peningkatan inflasi adalah “risiko kecil” dan tidak akan “menjadi masalah.”
Presiden AS tentu saja memandang bahwa Putin memiliki beberapa kaki tangan dalam menghancurkan Amerika dengan lonjakan harga.
Di antaranya, menurut Biden, adalah pelabuhan, rantai pasokan, pengirim asing, dan industri minyak.
“Satu hal yang ingin saya katakan tentang perusahaan minyak,” kata Biden: “mereka memiliki 9.000 izin untuk mengebor. Mereka tidak mengebor. …Mengapa mereka tidak mengebor? Karena mereka menghasilkan lebih banyak uang bukan menghasilkan lebih banyak minyak. Harganya naik.”
Apa yang dikatakan Biden menunjukkan bahwa pemahamannya tentang ekonomi masih kurang dari mahasiswa baru mana pun.
Pasar minyak bersifat global dan kompetitif. Tidak ada satupun perusahaan, bahkan perusahaan besar seperti ExxonMobil, yang menguasai pasar. Bahkan perusahaan terbesar hanyalah salah satu peserta dalam pasar yang kompetitif.
Kecuali jika presiden AS ingin berargumentasi bahwa produsen minyak Amerika adalah kartel besar, seperti OPEC, yang mengendalikan sekitar 40 persen dari total produksi minyak dunia, tidak ada satu perusahaan pun yang menyebabkan harga bergerak.
Setiap perusahaan adalah penerima harga, bukan pembuat harga.
Berapapun harganya, perusahaan akan memproduksi dan menjual sebanyak mungkin untuk memaksimalkan pendapatan mereka. Menyarankan sebaliknya adalah bentuk pure economic ignorance.
Sayangnya, mendiang, ekonom pemenang hadiah Nobel besar Milton Friedman, yang menjelaskan penyebab inflasi, telah hanyut dalam woke culture saat ini.
Pengamatan Friedman yang terkenal adalah bahwa “inflasi senantiasa dan di mana-mana merupakan fenomena moneter, dalam arti bahwa inflasi itu ada dan hanya dapat diproduksi oleh peningkatan kuantitas uang daripada output.”
Friedman tidak populer dengan kaum liberal, dikarenakan setelah dipahami bahwa inflasi adalah hasil dari pemerintah mencetak uang dalam jumlah berlebihan, kita memahami bahwa inflasi hanya dapat disebabkan oleh pemerintah, karena hanya pemerintah yang dapat mencetak uang.
Setelah jelas bahwa hanya tindakan pemerintah, dengan cara menciptakan jumlah uang yang berlebihan, menyebabkan inflasi, maka orang-orang di pemerintahan tidak dapat menyalahkan orang lain, seperti yang dilakukan presiden AS sekarang.
Ekonom Steve Hanke dan John Greenwood, melihat tingkat di mana pemerintah Biden menciptakan uang, menulis di Wall Street Journal pada Juli 2021, “Pada akhir tahun, tingkat inflasi year-over-year setidaknya berada pada angka 6 persen dan mungkin setinggi 9 persen.”
Jelas, perkiraan ini tepat sasaran.
Menanggapi penjelasan Biden baru-baru ini tentang inflasi, Hanke dan Greenwood menunjukkan, “Tiongkok, Jepang, dan Swiss juga menghadapi kenaikan harga minyak, masalah rantai pasokan, dan dampak dari perang di Ukraina, tetapi tingkat inflasi tahunan mereka masing-masing adalah 2,1 persen, 2,5 persen dan 2,5 persen. Mereka terhindar dari kerusakan akibat inflasi karena bank sentral mereka tidak menghasilkan uang dalam jumlah berlebihan.”
Jika ada sesuatu yang harus kita syukuri hari ini, mengingat apa yang terjadi, Biden dan Demokrat di Kongres gagal dalam rencana Build Back Better mereka dengan menambahkan $5 triliun lagi untuk pengeluaran pemerintah baru dalam ekonomi AS.
Lebih sedikit pengeluaran pemerintah dan lebih banyak kejujuran, tanggung jawab, dan pemikiran yang jernih adalah satu-satunya jalan bagi AS untuk keluar dari kekacauan ekonomi saat ini. (asr)
Star Parker adalah pendiri dan presiden Center for Urban Renewal and Education (CURE) dan pembawa acara bincang-bincang berita mingguan baru “Cure America with Star Parker.”