Health 1+1
Rambut rontok adalah masalah umum bagi banyak orang. Apa penyebab rambut rontok di atas kepala? Apa nutrisi penting untuk pertumbuhan rambut yang sehat? Kesehatan seseorang tercermin dari rambutnya. Penyebab kerontokan rambut berkaitan dengan genetika, hormon, nutrisi, stres, penyakit, dan faktor lainnya.
- Alopecia Androgenik
Menurut Dr. Zhang Shiheng, direktur Klinik Pengobatan Integratif Neihu Qiluo, androgenic alopecia (pola kebotakan) adalah penyebab paling umum kerontokan rambut dan terkait dengan faktor keturunan. Hormon androgenik dimetabolisme oleh enzim 5 αreduktase tubuh menjadi dihidrotestosteron, yang menyerang folikel rambut dan menyebabkan kerontokan rambut. Setelah dihidrotestosteron diproduksi dalam tubuh, folikel rambut akan menyusut dan merosot, dan rambut rontok akan dimulai.
Baik pria maupun wanita menghasilkan dihidrotestosteron dalam tubuh mereka, tetapi pria lebih cenderung memiliki androgenetic alopecia. Dr Zhang menjelaskan bahwa itu karena perempuan memiliki dua kromosom X dan laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y. Karena gen untuk alopecia androgenik ada pada kromosom X, wanita perlu memiliki gen resesif untuk alopecia androgenik pada kedua kromosom X untuk menunjukkan alopecia androgenetik; tetapi pria akan botak selama mereka memiliki gen resesif pada satu-satunya kromosom X mereka.
Prevalensi androgenetic alopecia juga terkait dengan ras dan usia, dengan orang Asia memiliki tingkat yang lebih rendah daripada orang Kaukasia. Di Taiwan, misalnya, setelah usia 45 tahun, sekitar 20 persen populasi menderita alopecia androgenik; dan setelah usia 65 tahun, proporsinya lebih besar dari 40 persen. Untuk bule, setelah usia 40, sekitar setengahnya memiliki androgenic alopecia.
2. Anemia Defisiensi Besi
Menurut Dr. Zhang, secara klinis, wanita muda sering mengalami kerontokan rambut karena anemia defisiensi besi. Dan tes darah akan mengungkapkan bahwa hemoglobin mereka kurang dari 10.
Tujuan kunjungan klinik mereka adalah untuk mengobati anemia, tetapi setelah perawatan dan pengobatan, pertumbuhan rambut mereka akan menjadi efek samping yang menguntungkan. Zhang berkata, “Para pasien akan berkata, ‘Wow, saya minum obat resep dokter, dan rambut saya tumbuh dengan sangat baik!’”
Setelah mengonsumsi suplemen zat besi dan makanan tinggi zat besi, pasien dengan anemia defisiensi besi ini tidak hanya menumbuhkan kembali rambut mereka, tetapi kuku mereka juga tumbuh lebih baik.
3. Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat
Kerontokan rambut juga umum terjadi karena terlalu banyak makan gorengan, makanan pedas, dan/atau makanan yang dipanggang, dan kebiasaan makan tidak sehat lainnya.
Karena kelenjar sebaceous kulit berada di folikel rambut, minyak yang dikeluarkan dari kelenjar sebaceous akan keluar darinya. Ketika seseorang banyak memakan minyak yang tidak sehat, seperti ayam goreng, kentang goreng, dan makanan lain yang bertindak sebagai iritasi, hal itu akan menyebabkan peradangan dalam tubuh, sehingga kelenjar sebaceous tidak bisa dikeluarkan dengan baik, menghasilkan minyak kulit kepala yang berlebihan, dan pada gilirannya, membuat rambut rontok.
Di kulit kepala, ada jenis jamur yang hidup berdampingan dengan tubuh manusia, yakni Pityrosporum ovale, yang memakan sebum (zat berminyak berwarna kekuningan yang dihasilkan oleh kelenjar minyak di kulit) sebagai nutrisi. Ketika terjadi sekresi sebum yang berlebihan, Pityrosporum ovale akan berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan peradangan pada folikel rambut, yang juga akan menyebabkan rambut rontok.
4. Kurangnya Nutrisi Esensial
Selain zat besi, asupan protein yang tidak mencukupi, atau kekurangan vitamin C, vitamin B kompleks, seng, dan/atau nutrisi lainnya, juga akan menyebabkan rambut rontok.
Salah satu komponen utama rambut adalah kolagen, yang membuat rambut sehat, tebal, lentur, dan cukup kuat untuk “berdiri” di kulit kepala. Rambut yang kekurangan kolagen tampak seperti rumput layu, tipis dan lemah, rontok di kulit kepala.
Dr. Zhang menunjukkan, “Jika Anda ingin memiliki lebih banyak volume rambut, kolagen sangat penting.”
Terlalu sedikit asupan protein dan/atau vitamin C akan membuat kolagen tidak mencukupi. Alasannya adalah bahwa makanan berbasis protein adalah sumber kolagen, dan vitamin C adalah koenzim untuk mensintesis kolagen.
Selain itu, vitamin B6, vitamin B12, dan asam folat dapat mengaktifkan fungsi produksi darah yang normal. Kesehatan rambut erat kaitannya dengan darah, yang membawa nutrisi dan oksigen ke rambut.
Mineral seng berhubungan dengan pertumbuhan sel. Dari sel folikel rambut hingga sel darah merah, semuanya membutuhkan seng.
5. Perubahan Hormonal
Wanita cenderung kehilangan banyak rambut setelah melahirkan, dan selama menopause, dan periode lain dari perubahan hormonal yang parah. Ketika hormon dalam tubuh kembali normal, masalah rambut rontok akan membaik.
6. Stres dan Penyakit Autoimun
Kerontokan rambut pada beberapa orang terkait dengan gangguan sistem autoimun atau limfosit yang menyerang folikel rambut. Jenis kerontokan rambut yang disebabkan oleh faktor kekebalan ini dapat disebabkan oleh lupus eritematosus atau penyakit autoimun lainnya.
Ada juga berbagai jenis kerontokan rambut akibat stres, termasuk alopecia areata (kebotakan). Stres dapat menyebabkan sistem autoimun menyerang dan membunuh folikel rambut tumbuh sendiri, menyebabkan rambut rontok. Stres, genetika, dan jadwal tubuh yang tidak teratur semuanya dapat dengan mudah memicu kebotakan. (osc)