Lin Yi – NTD
Staf transportasi udara Prancis pada (16/9) menggelar pemogokan secara besar-besaran, yang mengakibatkan pembatalan ribuan penerbangan dan mempengaruhi hampir 200.000 penumpang.
Bandara Internasional Charles de Gaulle Prancis menjadi sibuk dari pada biasanya, pada Jumat (16/9). Para penumpang yang pesawatnya dibatalkan dengan cemas menunggu di terminal untuk penerbangan berikutnya yang bisa lepas landas.
“Ketika pagi bangun tidur menemukan penerbangan dibatalkan, jadi saya bergegas ke bandara untuk mencari solusi lain,” kata seorang Pelancong Spanyol Javier Vianuevua.
Pelancong Kanada, Andrea Seguet mengatakan “Kita harus mencari solusi nanti karena tidak ada penerbangan sampai Minggu, ini berantakan.”
Aksi pemogokan pengawas lalu lintas udara Prancis dimulai pada pukul 6 pagi waktu setempat pada Jumat dan berakhir pada pukul 6 pagi pada Sabtu. Persatuan Pengendali Lalu Lintas Udara Nasional Prancis mengatakan, tingkat inflasi saat ini dan perekrutan di masa depan mengkhawatirkan. Mereka menyerukan lebih banyak staf dan upah yang lebih tinggi. Namun demikian, negosiasi antara serikat pekerja dan pemerintah Prancis terhenti.
Sebanyak ribuan penerbangan dibatalkan pada Jumat, mempengaruhi 80.000 penumpang. Otoritas Penerbangan Sipil Prancis harus menuntut pemotongan 50% dalam penerbangan domestik dan luar negeri, kemudian menyarankan penumpang untuk menunda perjalanan mereka.
Meskipun pemogokan hanya berlangsung sehari, serikat pengawas lalu lintas udara mengatakan akan mengadakan pemogokan kedua pada 28 September jika tuntutan tidak dapat diselesaikan. (hui)