NTD
Pada Mei tahun ini, sebuah postingan video tentang seorang wanita hamil yang terpaksa melahirkan di jalanan depan rumah sakit di Jiangsu, Tiongkok karena ditolak untuk masuk ke halaman rumah sakit bersalin gara-gara menunggu hasil tes asam nukleat yang tidak kunjung keluar. Beberapa hari yang lalu, video dengan kejadian serupa yang menimpa seorang wanita di Kota Zhuhai, Guangdong muncul di Internet.
Rekaman video tersebut menunjukkan bahwa seorang wanita hamil tergeletak di aras jalan trotoar dengan selembar kain berwarna biru menutupi sebagian tubuhnya. Seorang pria sedang membantu persalinan.
Beberapa warga sekitar datang membantu atau mengawasi, beberapa warga perempuan menggunakan payung mereka untuk menghalangi pandangan orang lain terhadap wanita yang sedang bersalin itu.
9月20日,珠海蓮花路商業街,孕婦羊水破了,當街產子。醫院近在咫尺,醫生不來幫忙。
— 世事觀心 (@yunyunfengfeng) September 23, 2022
據説因爲沒有核酸證明,進不了醫院。 pic.twitter.com/TjL76lS6Ru
Pria yang merekam video tersebut mengatakan bahwa persalinan ini terjadi di Jalan Lianhua. tetapi dokter di rumah sakit yang berjarak cukup dekat pun tidak ada yang datang untuk membantu. Suami wanita tersebut terpaksa membantu persalinan dengan dibantu oleh warga pejalan kaki yang baik hati.
Video menunjukkan bahwa tidak jauh dari TKP terlihat ada tanda pos pengambilan sampel asam nukleat milik Klinik Pengobatan Tradisional Tiongkok dan Barat Pelabuhan Zhuhai (Port Traditional Chinese And Western Medicine Out-patient Department). Menurut informasi publik, klinik tersebut terletak di Jalan Lianhua No. 45, Zhuhai.
Ada laporan yang beredar di Internet menunjukkan bahwa pada 20 September, seorang wanita hamil melahirkan anaknya di jalanan akibat cairan ketubannya pecah di dekat rumah sakit.
Adapun mengapa mereka tidak bisa pergi ke rumah sakit untuk meminta bantuan, beredar desas-desus di Internet bahwa wanita hamil tersebut tidak memiliki bukti tes asam nukleat.
Pernyataan di atas tidak dapat diverifikasi. Karena saat ini, pemerintah Tiongkok sedang gencar melaksanakan program pengendalian ketat untuk mencegah penyebaran epidemi, sehingga banyak pemerintah daerah mengharuskan setiap orang yang hendak memasuki dan meninggalkan tempat-tempat umum seperti rumah sakit, sekolah, harus menunjukkan sertifikat tes asam nukleat negatif yang berlaku hanya 72 jam atau 48 jam.
Video tersebut menimbulkan perdebatan sengit setelah beredar di Twitter. Komentar netizen antara lain menyebutkan : “Sangat menyedihkan !”, “Sistem sosial yang tidak manusiawi”, “Ini bahkan tidak lebih baik dari situasi di era Revolusi Kebudayaan”, “Inilah sosialisme dengan karakteristik Tiongkok” …
Pada Mei tahun ini, juga terjadi hal serupa di jalanan di luar rumah sakit. Dalam video tersebut, seorang wanita hamil berbaring tanpa kain penutup di lantai beton jalanan, dengan kepala bersandar pada lengan pria, seorang perawat medis dengan tangannya menopang bayi yang baru keluar dari rahim. Tali pusar belum dipotong. Setelah bayi itu lahir, tandu baru muncul.
Berita di Internet mengungkapkan bahwa insiden itu terjadi di Kota Jiangyin, Provinsi Jiangsu. Wanita yang sudah memasuki waktu persalinan terpaksa menunggu selama 2 jam untuk mendapatkan hasil tes asam nukleat yang disyaratkan rumah sakit sebelum bisa masuk. Akhirnya, bayinya lahir di jalanan.
Pada 5 Mei 2022, seorang wanita hamil di Jiangsu terpaksa melahirkan bayinya di jalanan di luar rumah sakit karena menunggu hasil tes asam nukleat yang tak kunjung keluar. (video screenshot)