Ratusan Orang Tewas di Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Amnesty International Indonesia : Menyeramkan  Sekaligus Memilukan

ETIndonesia- Ratusan orang tewas  pasca pertandingan sepak bola Liga 1 antara Arema FC dengan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022). Amnesty International Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam dan menyatakan sebuah tragedi yang memilukan.

“Hak hidup ratusan orang melayang begitu saja pasca pertandingan bola, ini betul-betul tragedi kemanusiaan yang menyeramkan sekaligus memilukan,” kata Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid dalam rilisnya.

Menurut Usman, perempuan dan laki-laki dewasa, remaja dan anak di bawah umur, menjadi korban jiwa dalam tragedi ini.  Oleh karena itu, Amnesty menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban, pun kepada korban luka yang saat ini sedang dirawat, pihaknya berharap pemulihan kondisi yang segera.

Ia juga menambahkan, penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh aparat keamanan negara untuk mengatasi atau mengendalikan massa seperti itu tidak bisa dibenarkan sama sekali. Ini harus diusut tuntas. Bila perlu, bentuk segera Tim Gabungan Pencari Fakta.

Usman juga menjelaskan, tragedi ini mengingatkan pada tragedi sepak bola serupa di Peru tahun 1964 di mana saat itu lebih dari 300 orang tewas akibat tembakan gas air mata yang diarahkan polisi ke kerumunan massa lalu membuat ratusan penonton berdesak-desakan dan mengalami kekurangan oksigen

“Sungguh memilukan 58 tahun kemudian, insiden seperti itu berulang di Indonesia. Peristiwa di Peru dan di Malang tidak seharusnya terjadi jika aparat keamanan memahami betul aturan penggunaan gas air mata. Tentu kami menyadari bahwa aparat keamanan sering menghadapi situasi yang kompleks dalam menjalankan tugas mereka, tapi mereka harus memastikan penghormatan penuh atas hak untuk hidup dan keamanan semua orang, termasuk orang yang dicurigai melakukan kerusuhan,” tambahnya.

Atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Amnesty International Indonesia (AII) mendesak agar insiden tersebut diselediki secara keseluruhan dan terbuka.

“Akuntabilitas negara benar-benar diuji dalam kasus ini. Oleh karena itu, kami mendesak negara untuk menyelidiki secara menyeluruh, transparan dan independen atas dugaan penggunaan kekuatan berlebihan yang dilakukan oleh aparat keamanan serta mengevaluasi prosedur keamanan dalam acara yang melibatkan ribuan orang,” katanya. (asr)

FOKUS DUNIA

NEWS