oleh Yan Shu
Pada 11 Oktober, Rusia terus melakukan serangan besar-besaran terhadap infrastruktur energi dan militer Ukraina.
Igor Konashenkov, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan : “Hari ini, angkatan bersenjata Federasi Rusia terus melakukan serangan besar-besaran terhadap fasilitas komando dan kontrol militer, serta sistem energi Ukraina, dengan menggunakan senjata presisi jarak jauh (rudal) yang diluncurkan dari pangkalan udara dan laut. Serangan telah mengenai semua target yang ditentukan”.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menyerang dua fasilitas penyimpanan bahan bakar di wilayah Dnipro dan lima depot penyimpanan amunisi, roket dan artileri di dekat Nikolayev.
Pada Selasa (11 Oktober) Ukraina juga melaporkan tentang banyaknya serangan yang dilakukan militer Rusia. Di antaranya, kota Zaporozhye kembali hancur terkena serangan rudal putaran baru. Sebanyak 12 rudal menghantam fasilitas umum dan menyebabkan kebakaran hebat.
Rekaman menunjukkan banyak bangunan di Kota Zaporozhye hancur akibat serangan rudal Rusia, puing berserakan di mana-mana, setidaknya satu orang dilaporkan tewas dalam serangan itu.
Halyna Stepanenko, warga Kota Zaporozhye mengatakan : “Saya tertidur pada pukul 4.30 pagi. Kemudian terjadi dua ledakan, lalu ledakan ketiga. Suaranya sangat keras dan saya melihat ada sesuatu yang terbang ke sini. Saya bergegas berlari menuju koridor. Anak-anak kami sedang menangis, cucu-cucu juga menangis”.
Sirene serangan udara terdengar lagi di Kyiv pada hari Selasa ketika jam sibuk, jamnya hampir sama dengan serangan rudal Rusia sehari sebelumnya. Kemudian, asap hitam membumbung tinggi di langit Kyiv.
Sejak Senin, militer Rusia telah membombardir kota-kota di Ukraina dengan rudal, ini adalah serangan terbesar sejak tentara Rusia menginvasi negara itu.
Pihak Ukraina mengatakan pemboman itu telah menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai lebih dari 100 orang warga sipil, dan memutus aliran listrik di beberapa daerah. (sin)