oleh Lin Yi
Pada Sabtu 29 Oktober, Rusia menangguhkan perjanjian ekspor gandumnya dengan Ukraina, dengan klaim adanya serangan pesawat tak berawak pada armada Laut Hitamnya, tetapi hanya empat hari kemudian, situasinya berubah 180 derajat.
Juru Bicara Pertahanan Rusia Il Konashenkov mengatakan “Federasi Rusia menganggap bahwa jaminan yang diterima saat ini tampaknya cukup dan melanjutkan implementasi perjanjian, Inisiatif untuk Transportasi Gandum dan Bahan Makanan yang Aman di Pelabuhan Ukraina.”
Untuk memulihkan ekspor gandum Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam, PBB dan Turki bersama-sama menengahi. Rusia mengumumkan kembalinya kesepakatan itu pada Rabu 2 November setelah menerima jaminan tertulis dari Ukraina.
Sejak Sabtu lalu, Rusia menangguhkan kesepakatan dengan Ukraina untuk transportasi ekspor gandum yang aman, dengan alasan serangan Ukraina terhadap armada Laut Hitam dan kapal sipilnya.
Meskipun masih ada kapal gandum yang berangkat dari pelabuhan Ukraina, Rusia mengklaim bahwa keamanan kapal gandum tidak dapat dijamin tanpa persetujuan dari pihak Rusia. Kecuali jika Ukraina memberikan jaminan tertulis, ia tidak akan menggunakan koridor kemanusiaan melawan Rusia.
Perjanjian Transportasi Keamanan Pangan Ukraina ditandatangani oleh Rusia dan Ukraina pada Juli tahun ini di bawah mediasi Turki dan PBB, yang memungkinkan makanan Ukraina diekspor dengan aman untuk meringankan krisis pangan global yang disebabkan oleh perang. (hui)