ETIndonesia – Data Kementerian Kesehatan RI per 3 November 2022 menyebutkan kasus gagal ginjal akut pada anak mencapai 323 jiwa dengan 190 meninggal dunia. Selain itu, 99 sembuh dan 34 lainnya dalam perawatan.
Sebanyak 5 provinsi mencatatkan kasus terbanyak diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, dan Sumatera Barat.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Muhammad Syahril mengatakan penambahan kasus baru dan jumlah kematian setelah 18 Oktober 2022 menurun jauh dibandingkan dengan sebelum 18 Oktober 2022
Ia mengatakan penurunan kasus tidak hanya terjadi pada kasus harian, tapi juga terjadi pada kasus yang dirawat dan kasus kematian. Bahkan ada daerah yang seluruh kasusnya telah sembuh.
Ia menjelaskan tentang pemberian obat penawar GGA yakni Fomepizole yang diberikan secara gratis sebagai bagian dari terapi/pengobatan pada pasien GGA.
Obat tersebut telah diujicobakan pada pasien GGA yang dirawat di RSCM Jakarta. Hasilnya, sebagian besar pasien mengalami perbaikan yang signifikan.
Melihat perkembangan yang baik ini, Kemenkes terus berupaya mendatangkan obat injeksi Fomepizole dari berbagai negara sebagai langkah mitigasi penyakit GGA.
Hingga saat ini, ada sekitar 246 vial obat Fomepizole dari Jepang, Singapura dan Australia tiba di Indonesia, yang mana sebagian besar merupakan hibah.
Ia merinci dari total 246 vial Fomepizole, 146 vial telah didistribusikan ke 17 RS rujukan di Indonesia. Sementara sisanya, sekitar 100 vial Fomepizole akan dijadikan buffer stok pusat.
“Kami sampaikan bahwa sekitar 87% Fomepizole injeksi adalah hibah gratis dan tidak ada komersialiasi, ini semata-mata untuk menyelamatkan anak-anak Indonesia dari GGA,” terangnya. (Kemenkes/asr)