THE ASSOCIATED PRESS
Para arkeolog di Irak utara pekan lalu menemukan pahatan batu berusia 2.700 tahun yang menampilkan pemandangan perang dan pepohonan dari Kekaisaran Asyur, kata seorang arkeolog, pada Rabu (26/10).
Ukiran pada lempengan marmer itu ditemukan oleh tim ahli di Mosul, kota terbesar kedua di Irak, yang tengah bekerja untuk memulihkan situs Gerbang Mashki kuno, yang dibuldoser oleh kelompok tero- ris ISIS pada 2016.
Fadhil Mohammed, kepala pekerjaan restorasi, mengatakan bahwa timnya terkejut dengan temuan “delapan mural dengan prasasti, gambar dekoratif, dan tulisan” itu.
Gerbang Mashki adalah salah satu gerbang terbesar di Niniwe, sebuah kota kuno Asyur di bagian wilayah bersejarah Mesopotamia.
Ukiran yang ditemukan antara lain menunjukkan seorang pejuang bersiap untuk menembakkan panah sementara yang lain menunjukkan pohon palem.
“Tulisan menunjukkan bahwa mural ini dibangun atau dibuat pada masa pemerintahan Raja Sennacherib,” tambah Mohammed, mengacu pada Raja Kekaisaran Neo- Asyur yang memerintah dari 705 hingga 681 SM.
ISIS menyerbu sebagian besar Irak dan Suriah pada 2014 dan melakukan kampanye penghancuran sistematis situs arkeologi yang tak ternilai di kedua negara itu. Para ekstremis merusak museum dan menghancurkan situs arkeologi utama dalam se- mangat mereka untuk menghapus sejarah kuno.
Pasukan Irak yang didukung oleh koalisi internasional pimpinan AS membebaskan Mosul dari ISIS pada 2017 dan para ekstremis kehilangan sebidang tanah terakhir yang pernah mereka kuasai dua tahun kemudian.
Wilayah Irak saat ini adalah rumah bagi beberapa kota paling awal di dunia. Ribuan situs arkeologi tersebar di seluruh negeri, tempat bangsa Sumeria, Babilonia, dan Asiria pernah hidup. (zzr)