oleh Lin Yan
Senator AS dari Partai Republik mengusulkan sebuah rancangan undang-undang untuk melarang semua anggota Partai Komunis Tiongkok mendapatkan visa turis ke Amerika Serikat.
Menurut pernyataan tertulis dari kantor Wakil Ketua Komite Intelijen Senat Marco Rubio pada Jumat 18 November, RUU tersebut bertujuan untuk mengekang warga negara Tiongkok bergabung dengan Partai Komunis, sekaligus membatasi kegiatan spionase dan propaganda PKT di Amerika Serikat.
Anggota Partai Komunis Tiongkok yang saat ini diperkirakan mencapai 93 juta orang berhak untuk mengajukan visa multiple entry selama 10 tahun (visa B-1, B-2) untuk melakukan perjalanan pariwisata dan bisnis non-pemerintahan di Amerika Serikat.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa tidak ada batasan bagi warga negara Tiongkok yang mengajukan visa lain, termasuk visa diplomatik, visa pelajar, personel olahraga dan seni, sarjana tamu, transfer personel perusahaan internal, visa dokter dan investasi, dan lain-lain.
Marco Rubio mengatakan : “Dalam rencana Partai Komunis Tiongkok menjadi satu-satunya negara kuat di dunia, ia berusaha untuk melemahkan dan menghancurkan Amerika Serikat. Setiap anggota Partai Komunis Tiongkok ditugaskan untuk mencapai tujuan ini. Tidak masuk akal untuk mengizinkan anggota dari Partai Komunis Tiongkok untuk berlibur, berbelanja, atau berbisnis di Amerika Serikat”.
Juga terlibat dalam proposal tersebut adalah Senator Partai Republik Kevin Cramer, Rick Scott dan Tommy Tuberville.
Kevin Cramer mengatakan bahwa tidak setiap orang tanpa butuh izin dari CIA sudah tahu bahwa Beijing telah bermain buruk dalam perannya. Karena itu, Amerika Serikat perlu memisahkan diri secara strategis dari komunis Tiongkok.
Kevin Cramer menegaskan, “Setiap hari, Partai Komunis Tiongkok melukai kepentingan Amerika Serikat. RUU kami akan memberlakukan pemeriksaan visa yang lebih ketat terhadap anggota Partai Komunis Tiongkok yang ingin memasuki wilayah Amerika Serikat tidak peduli berapa lama pun”.
Rick Scott menyebutkan bahwa Amerika Serikat telah berulang kali melihat kasus agen PKT datang ke Amerika Serikat untuk mencuri kekayaan intelektual, melacak warga Amerika Serikat di tanah Amerika, dan menyusup ke lembaga penelitian utama di Amerika Serikat.
Apalagi, Komunis Tiongkok adalah musuh kita, mereka hendak mendominasi dunia”.
Rick Scott mengatakan : “Banyak turis warga negara Tiongkok yang baik harus diizinkan untuk masuk AS, tetapi kita tidak dapat menutup mata terhadap risiko yang ditimbulkan oleh PKT. Pemerintah federal harus secara menyeluruh memeriksa pemohon visa dari Tiongkok untuk memastikan bahwa mereka bukanlah agen Tiongkok atau terkait dengan Partai Komunis Tiongkok”.
Rick Scott juga mendesak senator lain untuk mendukung RUU tersebut, dengan alasan RUU itu akan menjaga keamanan negara, mencegah mata-mata asing masuk ke AS, dan melindungi rahasia komersial AS yang berharga.
Tommy Tuberville mengatakan bahwa dari tahun ke tahun, Partai Komunis Tiongkok telah mencuri kekayaan intelektual senilai triliunan dolar dari perusahaan di seluruh dunia, dan AS tidak akan mentolerir pencurian terang-terangan seperti itu.
Menurut Tommy Tuberville, Peran komunis Tiongkok yang semakin bermusuhan di panggung dunia dan terus melakukan kejahatan di dunia maya maupun kekayaan intelektual telah menjadikan mereka sebagai musuh utama Amerika Serikat. Tidak ada gunanya membiarkan mereka yang akan merugikan Amerika Serikat untuk secara legal memasuki negara kita dengan alasan apapun.
Tommy menjelaskan, “kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk menghentikan campur tangan asing yang berbahaya dalam masyarakat dan ekonomi Amerika, termasuk melarang anggota Partai Komunis Tiongkok mendapatkan visa non-imigran B-1 dan B-2”. (sin)