oleh Yan Shu – NTD
Pengeboman beruntun rudal Rusia telah menyebabkan meluasnya pemadaman listrik di Ukraina. Banyak orang-orang tak memiliki akses ke pemanas selama malam musim dingin. Meski demikian, banyak negara menyatakan bahwa mereka akan terus memberikan bantuan yang diperlukan ke Ukraina.
Rusia pada Rabu (23/11) melakukan serangan udara yang paling menghancurkan terhadap infrastruktur energi Ukraina, menyebabkan negara itu kembali mengalami pemadaman air dan listrik secara besar-besaran.
Setelah perbaikan darurat, listrik telah dipulihkan kedua dari tiga pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina. Tetapi banyak daerah tetap dalam kegelapan yang membeku.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berkata : “Apa yang kita lihat sekarang adalah bahwa Presiden Putin sedang mencoba mempersenjatai musim dingin, dengan sengaja dan tanpa pandang bulu menyerang infrastruktur sipil di kota-kota.”
NATO mengatakan pada Jumat 25 November bahwa pihaknya memberikan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Ukraina.
Stoltenberg: “Melalui paket bantuan komprehensif kami (Ukraina), NATO telah menyediakan bahan bakar, pasokan medis, peralatan musim dingin, pengacau drone.”
Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengunjungi Kyiv pada Jumat 25 November, mengumumkan bantuan jutaan pound untuk membantu Ukraina membangun kembali infrastruktur vital.
Pada hari yang sama, Duta Besar AS untuk Ukraina, Bridget Brink, secara pribadi membantu mendistribusikan lebih dari 20.000 selimut kepada para penumpang di Stasiun Kereta Api Pusat Kyiv. Ini adalah gelombang bantuan terbaru yang diberikan oleh Amerika Serikat ke Ukraina.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Ukraina Bridget Brink berkata : “Saat ini membeku. Maka dengan mengingat hal itu, Amerika Serikat akan terus melakukan apa yang dapat dilakukannya, siang dan malam, membantu apa yang dibutuhkan untuk bertahan di musim dingin, dan memberikan pertahanan udara dan bantuan keamanan lainnya sebanyak mungkin.” (hui)