NTDTV Jepang
Unjuk rasa untuk memprotes kebijakan nol kasus COVID-19 versi Partai Komunis Tiongkok, juga turut digelar di Osaka, Jepang pada 3 Desember. Orang-orang Tionghoa di Jepang tak hanya mengungkapkan ketidakpuasan dengan kebijakan pencegahan dan pengendalian epidemi, tetapi juga meneriakkan slogan-slogan seperti kebebasan dan demokrasi.
Reporter Toshiko Shimizu melaporkan bahwa “Revolusi Kertas Putih” juga berlangsung selama beberapa hari di Tokyo dan menyebar ke Osaka. Di sebuah taman dekat Konsulat Jenderal Tiongkok di Osaka, banyak orang-orang Tionghoa di Jepang berkumpul untuk memprotes keras rezim Xi Jinping dan kebijakan penutupan kota.
“Hancurkan komunis! Kembalikan negeri kami!”
Teriakan lainnya berbunyi : “Hentikan kebijakan nol kasus dan pencegahan epidemi! Akhiri kediktatoran!”
Pada 3 Desember sore, sekitar 200 orang Tionghoa berpartisipasi dalam unjuk rasa di “Taman Utsu” di wilayah barat Osaka. Sebagian besar peserta adalah anak muda Tionghoa yang belajar di luar negeri. Mereka mengenakan kacamata hitam dan masker, mereka menyembunyikan identitas mereka dan meneriakkan slogan-slogan seperti “ingin kebebasan”.
Peserta menyampaikan orasi : “Kebebasan dan demokrasi tidak jatuh begitu saja dari langit. Tidak ada negara tempat Anda duduk di rumah dan menunggu kebebasan dan demokrasi. Anda harus keluar dan berjuang. Anda harus keluar dan berteriak dan berbicara di jalan. Hanya semakin banyak orang berpartisipasi, kita dapat benar-benar mewujudkan demokrasi dan kebebasan, dan benar-benar membangun Tiongkok baru yang bebas.”
Peserta juga menyampaikan pesannya : “Ini telah mencapai tingkat yang tidak masuk akal dan tidak dapat diterima. Selama Partai Komunis tidak mundur, selama Xi Jinping tidak mundur, selama kediktatoran ini berlanjut, semua orang akan berada di bus ini di Guizhou, dan semua orang bisa dibunuh atau dimusnahkan.”
Orang-orang secara tragis menyanyikan lagu terkenal “Bisakah Anda mendengar suara rakyat ?”
Ada seruan keras berbunyi : “Xi Jinping mundur” secara langsung di tempat tersebut.
Peserta aksi berkata : “Kerugian yang dilakukan pemerintahan Komunis Tiongkok terhadap rakyat Tiongkok terlalu banyak untuk disebutkan. Biarkan Xi Jinping dan Partai Komunis Tiongkok mundur.”
Peserta juga berkata : “rakyat merasa berbahaya di negaranya sendiri dan perlu melarikan diri. Ini bisa dikatakan sebagai hal yang paling menyedihkan dalam hidup. Rumah telah menjadi penjara besar, di mana Anda tidak memiliki hak asasi manusia, dan Hidup sangat menyedihkan dan menakutkan, dan kamu tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.” (hui)