Pendiri Bursa Kripto FTX Ditangkap di Bahama, Mungkin akan Diekstradisi ke Amerika Serikat

Chen Ting

Pendiri dan mantan CEO bursa mata uang kripto FTX, Sam Bankman-Fried, ditangkap di Bahama pada  Senin (12/12) dan jaksa penuntut AS telah mengajukan tuntutan pidana terhadapnya, demikian menurut pernyataan dari pemerintah Bahama. 

Kementerian Kehakiman Bahama mengatakan bahwa pihaknya telah menangkap Bankman Fried atas permintaan pemerintah AS berdasarkan dakwaan yang diberikan oleh Pengadilan Distrik Federal AS untuk Distrik Selatan New York (SDNY). Permintaan ekstradisi dari AS mungkin akan menyusul.

Perjanjian ekstradisi antara kedua negara memungkinkan AS untuk mengekstradisi terdakwa yang menghadapi tuntutan pidana di kedua negara. Namun demikian, proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu, dan kadang-kadang lebih lama jika terdakwa keberatan.

“Tadi malam, pihak berwenang Bahama, atas permintaan pemerintah Amerika Serikat, menangkap Sam Bankman-Freed berdasarkan dakwaan tertutup yang diajukan oleh SDNY,” kata Jaksa Penuntut AS Damian Williams dalam sebuah pernyataan. Ia juga mengatakan : “Kami mengharapkan mosi untuk membuka dakwaan akan diajukan pada pagi hari dan lebih banyak informasi yang akan tersedia pada waktu itu.”

Polisi Bahama mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa Bankman-Fried ditangkap di kompleks apartemennya tak lama setelah pukul 18:00 ET pada Senin, muncul di pengadilan pada Selasa.

Pernyataan itu tidak menyebutkan dakwaan spesifik, hanya menyatakan bahwa “dia ditangkap karena berbagai kejahatan keuangan terhadap hukum Amerika Serikat, yang juga melanggar hukum Federasi Bahama.”

Sebelum kebangkrutannya, FTX adalah perusahaan global dengan lebih dari 130 cabang yang memungkinkan investor individu untuk memperdagangkan mata uang kripto dan telah berkembang menjadi bursa terbesar ketiga berdasarkan volume perdagangan. Iklan perusahaan ini menampilkan para selebriti, dengan logonya yang muncul di stadion NBA dan seragam wasit MLB.

Tidak jelas tuduhan apa yang dihadapi Bankman-Fried. Bulan lalu, FTX mengalami kekurangan $8 miliar dalam keuangannya dan mengajukan kebangkrutan, menyebabkan setidaknya 1 juta deposan tidak bisa mendapatkan kembali uang mereka.

New York Times mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa dakwaan terhadap Bankman-Fried termasuk penipuan kawat, konspirasi untuk melakukan penipuan kawat, penipuan sekuritas, konspirasi untuk melakukan penipuan sekuritas dan pencucian uang.

Bankman Fried pernah menjadi anak emas industri mata uang kripto dan salah satu donor terkemuka untuk Partai Demokrat. Namun, dia sekarang sering dibandingkan oleh media dengan Bernard Madoff, dalang dari ‘Skema Ponzi’ terbesar dalam sejarah AS.

Sebelum penangkapannya, Bankman-Fried dijadwalkan untuk bersaksi dari jarak jauh tentang kebangkrutan FTX di sidang DPR AS pada hari Selasa. Sidang tetap akan dilanjutkan, hanya tanpa kesaksian Bankman-Fried.

Dalam minggu-minggu sejak FTX mengajukan kebangkrutan, Bankman-Fried telah mencoba menggambarkan dirinya sebagai CEO yang agak tidak kompeten dan menyangkal bahwa dia menipu klien FTX.

“Saya tidak sengaja melakukan penipuan, Saya tidak ingin hal ini terjadi. Saya jelas tidak kompeten seperti yang saya kira,” katanya kepada BBC akhir pekan lalu.

Bulan lalu, Reuters melaporkan dalam sebuah laporan bahwa Bankman-Fried membuka “pintu belakang” dalam sistem akuntansi FTX, memungkinkan dia untuk secara pribadi mengubah catatan keuangan perusahaan, yang merupakan salah satu kunci keruntuhan keuangan FTX. Menurut laporan tersebut, Bankman-Fried menggunakan “pintu belakang” ini untuk mentransfer US$10 miliar dana klien FTX ke Alameda, dan sekarang setidaknya US$1 miliar hilang tanpa jejak.

Namun, Bankman-Fried mengatakan dalam wawancara lain bahwa dia tidak tahu apa-apa tentang pintu belakang seperti itu, dengan mengatakan, “Saya bahkan tidak tahu bagaimana cara mengkodekannya.” (hui)

FOKUS DUNIA

NEWS