Militer Tiongkok Mengirim Sejumlah Besar Pembom Nuklir H-6 untuk Mengganggu Taiwan

oleh Li Yan

Militer partai komunis Tiongkok terus meningkatkan upayanya untuk mengganggu Taiwan. Pada  Selasa (13/12) Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan menyatakan bahwa militer partai komunis Tiongkok telah mengirim 18 unit pembom nuklir H-6 untuk mengganggu Taiwan dengan memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dalam jumlah yang memecahkan rekor selama ini.

Ke-18 pembom itu adalah bagian dari 21 pesawat tempur Tiongkok yang memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Barat Daya (ADIZ) Taiwan dalam 24 jam dari Senin pagi hingga Selasa pagi, kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan pihaknya terus memantau dan menggunakan pesawat tempur dan sistem rudal berbasis darat untuk melacak pesawat tempur Tiongkok.

Ini adalah jumlah pembom H-6 terbanyak dalam periode 24 jam sejak Taipei mulai menerbitkan data harian tentang campur tangan jet tempur partai komunis Tiongkok pada tahun 2020.

Selama bertahun-tahun, pemerintah Tiongkok terus mengancam untuk “menyatukan” Taiwan yang demokratis dengan daratan Tiongkok yang otoriter, bahkan jika perlu menggunakan kekerasan.

Sejak awal tahun ini, ketegangan di Selat Taiwan telah meningkat secara signifikan. Pemerintah partai komunis Tiongkok bahkan memanfaatkan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada bulan Agustus tahun ini untuk menyelenggarakan serangkaian latihan militer.

Sejak saat itu, Beijing meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan, mengirim pesawat tempur melintasi garis tengah Selat Taiwan.

Selama beberapa dekade, garis median di Selat Taiwan telah berfungsi sebagai garis pemisah tidak resmi antara daratan dengan Taiwan. Sangat jarang pesawat militer Tiongkok melecehkan Taiwan dengan melewati garis median tersebut.

Pada November, Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Xi Jinping di KTT Kelompok 20 (G20) di Indonesia. Itu adalah pertemuan tatap muka pertama antara keduanya sejak Biden menjadi presiden. Setelah itu, Biden menyebut pertemuan tiga jam itu sebagai pertemuan yang berlangsung secara terbuka dan jujur. Saat itu Biden juga menyatakan keraguannya mengenai Tiongkok akan menginvasi Taiwan dalam waktu dekat.

Sebelumnya, beberapa ahli memperkirakan bahwa Tiongkok berpotensi untuk menyerang Taiwan pada akhir tahun 2023.

Setelah pembicaraan Biden – Xi Jinping, besar kemungkinan kerja sama iklim antar kedua negara tersebut akan dilanjutkan. Ini juga merupakan bagian dari serangkaian perjanjian yang lebih luas antara Xi dengan Biden. Tiongkok sebelumnya menghentikan pembicaraan sebagai pembalasan atas kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan. (sin)

FOKUS DUNIA

NEWS