Reuters
Kementerian Kesehatan Malawi pada Senin 2 Januari 2023 secara resmi menyatakan menunda pembukaan sekolah-sekolah umum di dua kota besar Blantyre dan Lilongwe di negara Afrika selatan itu, untuk mencoba memperlambat lonjakan kematian akibat kolera.
Jumlah total kasus dan kematian telah meningkat masing-masing menjadi 17.824 dan 595 sejak kasus pertama kali dilaporkan pada Maret, dengan tingkat kematian meningkat menjadi 3,34 persen, menurut Kementerian Kesehatan Malawi.
Kolera adalah masalah tahunan selama musim hujan di Malawi dari November hingga Maret, di mana jumlah kematian sekitar 100 orang per tahun. Tetapi wabah saat ini diperkirakan akan menjadi yang terburuk.
“Karena terus meningkatnya kasus kolera dan kematian di kota Blantyre dan Lilongwe, sekolah dasar dan menengah di dua kota tidak akan dimulai pada 3 Januari seperti yang disarankan sebelumnya,” kata Menteri Kesehatan Khumbize Chiponda dalam sebuah pernyataan.
Tanggal pembukaan kembali yang baru akan diumumkan kemudian.
Persediaan global vaksin kolera yang dibantu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk dikelola “saat ini kosong atau sangat rendah,” kata seorang pejabat WHO di tengah merebakny penyakit tersebut.
Badan PBB itu mengatakan kemudian ada sekitar 30 negara di seluruh dunia yang telah melaporkan wabah pada 2022, sekitar sepertiga lebih tinggi daripada tahun-tahun biasa.
Kolera disebarkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi dan dapat menyebabkan diare akut. Banyak orang memiliki gejala ringan tetapi dapat membunuh dalam beberapa jam jika tidak diobati.
Korban di Malawi termasuk petugas medis di pusat kesehatan masyarakat.
Chiponda meminta pihak berwenang untuk memperketat langkah-langkah pengendalian, termasuk menyemprotkan klorin untuk mendisinfeksi tempat-tempat padat seperti pasar dan sekolah dan meningkatkan inokulasi. (asr)