oleh Xiao Jie
“Artikel tersebut sangat menarik. Saya sudah dapat merasakan harapannya ketika pertama kali membacanya”, kata Frank James Cellucci, seorang insinyur Santa Cruz, California saat berbagi pemahaman dan rasa terima kasihnya kepada Epoch Times setelah membaca artikel Master Li Hongzhi berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia” yang diterbitkan pada 20 Januari 2023.
Frank James Cellucci adalah pemilik bisnis konstruksi dan real estate di Pennsylvania dan California. Belum lama ini, ia mendapat kiriman email artikel tersebut dari seorang teman berprofesi dokter yang berlatih Falun Gong. Setelah membacanya dengan cermat beberapa kali, dia mengaku sangat terinspirasi.
Cellucci mengatakan bahwa artikel Master Li berulang kali menekankan bahwa setiap orang harus berbuat baik untuk mengumpulkan pahala surgawi, suatu ungkapam yang menggetarkan jiwanya. Dia juga melihat bahwa seluruh artikel itu dipenuhi dengan belas kasih dari seorang Master.
Cellucci mengatakan : “Saya pikir Master Li Hongzhi memiliki persepsi yang luar biasa, wawasan yang luar biasa, kebijaksanaan yang luar biasa, juga pemahaman yang luar biasa. Hal tersebut dapat saya rasakan hanya dengan membaca artikel ini.”
Falun Gong atau Falun Dafa mengajarkan orang untuk mempraktikkan karakteristik alam semesta yang ‘Sejati-Baik-Sabar’, telah menyebar ke ratusan negara di seluruh dunia sejak diperkenalkan kepada umum pada tahun 1992. Ratusan juta orang ikut berlatih Falun Gong. Namun, sejak tahun 1999 Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah melakukan penganiayaan secara brutal terhadap para praktisi.
“Saya semakin memahami isi artikel tersebut setelah berulang kali membacanya. Juga semakin bisa saya bandingkan dengan agama lain, saya bisa membandingkannya dengan peristiwa yang terjadi dunia, peristiwa sejarah, banyak informasi dalam artikel ini,” katanya.
“Saya mereferensikan semua orang agar membaca artikel ini,” ujarnya.
Frank James Cellucci lahir dalam keluarga Katolik Roma yang telah mendalami ajaran berbagai agama, sehingga mengaku sebagai orang bertipe antaragama. Di usianya yang ke-20 ia mengikuti gerakan Yesus, kemudian mempraktikkan Zen selama lima tahun sebelum beralih ke agama Kristen. Dia mengatakan bahwa dirinya telah bertemu orang baik dan orang jahat dalam berbagai agama itu.
Artikel Master Li adalah untuk Memperingatkan Umat Manusia
“Menurut pendapat saya bahwa artikel Master Li adalah untuk memperingatkan manusia”. “Memperingatkan bahwa manusia sedang berada dalam tahap kehancuran dan mengingatkan apa yang akan terjadi. Beliau juga menggambarkan penciptaan Triloka, yang dengan jelas menyatakan bahwa pada akhir tahap kehancuran adalah akhir dari semua kehidupan”.
Cellucci sependapat dengan pengertian bahwa alam semesta akan melalui empat tahapan proses panjang, yaitu Terbentuk, Bertahan, Rusak, dan Musnah sebagaimana yang digambarkan oleh Master Li. Dan kita saat ini sudah berada pada tahap kehancuran, yaitu tahap akhir dari proses alam semesta.
“Ketika saya membaca keseluruhan artikel, saya merasa, orang-orang jahat dan hal-hal buruk yang dibuat oleh orang-orang itu, semuanya akan dihancurkan”, kata Cellucci.
Menurutnya, orang jahat adalah mereka yang hati dan pikirannya penuh dengan kebencian dan kemarahan yang menimbulkan konflik dan kerusakan dengan siapa pun mereka berhubungan”. Menurutnya persentase orang jahat tidak besar. “Tetapi persentase orang jahat yang rendah itu justru membawa bencana bagi orang lain”, kata Cellucci.
“Sepanjang hidup saya selalu percaya bahwa menjadi orang harus mencoba melakukan yang baik, melakukan hal yang benar dan membantu orang”, katanya.
Cellucci juga mengaku bahwa dirinya pernah ditipu, dimanfaatkan orang lain. “Tetapi saya terus berusaha melakukan hal yang benar, berbuat baik dan membantu orang lain. Meskipun sekarang saya sudah lebih berhati-hati”.
Cellucci percaya bahwa kebaikan dan kejahatan pasti ada balasannya, dan manusia mengalami reinkarnasi. “Saya percaya reinkarnasi karena itu sudah terbukti, sudah didokumentasikan,” katanya.
Artikel Master Li “Memberi Harapan untuk Masa Depan”
“Ada kalimat lain dalam artikel Master Li yang menyinggung soal manusia masih dapat diselamatkan, dibebaskan dari samsara, dan kembali ke surga”, kata Cellucci “Saya sudah dapat merasakan hal ini ketika pertama kali saya membaca artikelnya. Saya pikir ini sangat menarik. Dan (artikel) memang memberi kita harapan”.
Dengan mengutip tulisan dalam artikel Master Li yang : “Oleh karena itu manusia hidup di dunia ini tak peduli apakah kaya atau miskin, Anda harus melakukan kebaikan, menahan diri dari perbuatan buruk, bersikap ramah, menjadi spiritual dan saleh, serta suka membantu orang lain. Dengan demikian pahala surgawi akan terkumpul, dan akan ada berkah di kehidupan berikutnya”. “Selama hayat masih dikandung badan yang paling penting adalah mengumpulkan banyak pahala surgawi karena itu untuk membuka jalan kembali ke surga”.
“Beliau menegaskan bahwa ada kehidupan berikutnya”, lanjut Cellucci. “Bagi saya, ini memberi harapan untuk masa depan. Bagi saya, ini menunjukkan bahwa bahkan di tahap akhir pun, meski ada kehancuran total, semua kehidupan akan berakhir, dihancurkan, tetapi beberapa orang, dan saya pikir beberapa makhluk, akan diselamatkan dari semua ini dan diberi tempat yang lebih baik.”
Cellucci mengatakan bahwa harapan sangat penting bagi seseorang. “Segala sesuatu yang kita lakukan, semua yang kita katakan atau impikan, harus ada harapan, harus ada harapan bahwa segala sesuatunya akan berhasil diatasi, bahwa segala sesuatunya akan menjadi lebih baik, bahwa ada harapan untuk masa depan. Inilah yang kita perjuangkan sebagai manusia, Arah untuk bergerak maju, kecuali mereka orang jahat. Orang jahat tidak menginginkan hal ini, mereka menginginkan kehancuran sekarang juga.”
Cellucci percaya bagi ada harapan bagi orang baik untuk kembali ke surga, seperti “Surga Eden yang dijelaskan dalam Alkitab.”
“Alam Hasrat atau Keinginan”
Cellucci mengatakan bahwa dirinya sangat tertarik dengan gambaran Master Li tentang empat tahapan proses panjang alam semesta, dan tiga alam dalam Triloka, yakni alam hasrat atau keinginan, alam berbentuk dan alam tanpa bentuk.
Cellucci mengatakan dia sangat setuju dengan apa yang dijelaskan dalam artikel bahwa manusia hidup di alam hasrat atau keinginan, yang merupakan keadaan terburuk di alam semesta. “Alam tempat kita berada, jelas merupakan alam hasrat. Orang-orang menjalani hidup mereka untuk memenuhi hasrat mereka dengan satu atau lain cara. Dan ada banyak perjuangan, konflik, kontradiksi, rasa sakit, dan upaya untuk memenuhi hasrat itu.”
Dia mengatakan : “Saya selalu percaya, sejak usia dini dalam hidup saya, ambil contoh diri saya sendiri, bahwa ketika saya tidak mengejar keinginan ini, hidup saya menjadi lebih menyenangkan, lebih santai dan lebih mudah untuk dijalani. Saya dapat berkomunikasi dengan mudah dengan siapa saja.”
Cellucci menambahkan : “Tidak berjuang untuk hasrat atau keinginan pribadi adalah cara hidup yang sangat altruistik. Ini adalah cara hidup yang memberi perhatian, yang peduli. Sayangnya, kebanyakan orang tidak melakukannya. Jadi, ini adalah aspek lain dari artikel yang benar-benar menarik perhatian saya.” (sin)