Masa-masa Sulit! Ribuan Tim SAR Berebut Waktu Menyelamatkan Korban Gempa Turki di Suhu Dingin

oleh Hong Yuting dan Zhang Qiling dari NTD Asia Pasifik

 Operasi pencarian dan penyelamatan korban gempa di Turki terus berlanjut. Menurut laporan, gempa bumi tersebut menewaskan 11.000 orang di Turki dan Suriah.   Presiden Turki Erdogan telah mengumumkan tujuh hari berkabung untuk seluruh negeri. Sebanyak lebih dari 10.000 tim saat ini sedang melakukan pencarian dan penyelamatan di tengah kondisi suhu rendah dan gempa susulan yang terus terjadi, dengan berita sebelumnya bahwa ada 40 petugas pemadam kebakaran terjebak.

Ribuan bangunan ambruk akibat gempa bumi berkekuatan 7,8 magnitudo yang melanda Turki bagian selatan dan Suriah bagian utara pada  6 Februari, dan rekaman udara menunjukkan keruntuhan yang begitu dahsyat. Menurut televisi Turki, gempa tersebut memakan banyak korban, namun masih banyak lagi yang terperangkap di dalam reruntuhan.

Warga Turki: “Terdengar suara. (Teriakan perempuan meminta tolong.)”

Warga Turki: “Mereka masih hidup, tapi tidak ada yang datang. Kami mendengarnya. Mereka meminta bantuan. Mereka meminta bantuan. Kita tidak bisa menyelamatkan mereka. Bagaimana kita bisa menyelamatkan mereka? Tidak ada yang datang sejak pagi tadi. Tidak ada. Kami tidak punya siapa-siapa (untuk mencarinya). Lihatlah sekeliling. Lihat.”

Menurut laporan media, setidaknya 45 negara  menawarkan  memberikan bantuan, dan Taiwan juga telah mengirimkan tim SAR ke daerah tersebut. Media Turki melaporkan bahwa lebih dari 10.000 tim pencarian dan penyelamatan sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.

Namun demikian, saat ini Turki sedang memasuki musim dingin dan suhu turun di bawah nol setelah malam hari, sehingga membuat operasi pencarian dan penyelamatan menjadi lebih sulit. Ada juga laporan mengenai sebuah bangunan yang tiba-tiba runtuh di Kahramanmaras ketika 30 hingga 40 petugas pemadam kebakaran sedang melakukan penyelamatan, membuat para petugas  terperangkap di bawah tumpukan reruntuhan. (hui)