oleh Jin Shi
Pada 9 Februari, pemerintah AS mengungkapkan bahwa balon Tiongkok yang ditembak jatuh oleh militer AS dilengkapi dengan antena dan peralatan untuk mengumpulkan intelijen. Selain itu, Dewan Perwakilan Rakyat AS dengan suara bulat mengeluarkan resolusi yang mengecam pemerintah Tiongkok yang telah melakukan pelanggaran wilayah udara AS. Video : “Hasil pungutan suara menunjukkan 419 suara mendukung dan 0 suara menentang.”
Pada Kamis (9/2/2023), DPR AS mengeluarkan resolusi bulat yang mengutuk invasi terang-terangan oleh pemerintah komunis Tiongkok yang dengan sengaja mengirim balon mata-mata ke wilayah udara AS.
Michael McCaul, ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS mengatakan : “Saya yakin resolusi ini telah mengirim sinyal jelas dari bipartisan kepada Partai Komunis Tiongkok dan musuh kita di seluruh dunia, bahwa perilaku ini tidak dapat ditoleransi.”
Sementara itu, pemerintah AS juga merilis rincian mengenai balon mata-mata PKT tersebut. Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pada hari Kamis, bahwa balon PKT itu memiliki antena yang mengumpulkan sinyal komunikasi. Balon itu juga dilengkapi dengan panel surya besar untuk memberi daya pada sensor pengumpulan-intelijen. Selain itu, pembuat balon ini memiliki hubungan langsung dengan militer Tiongkok.
Bukti yang baru terungkap memperkuat klaim AS bahwa balon itu adalah balon mata-mata dan tidak digunakan untuk penelitian meteorologi seperti yang diklaim Beijing.
Pejabat tersebut juga mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok telah menggunakan balon mata-mata untuk pengumpulan intelijen di lebih dari 40 negara yang berada di lima benua.
Senator AS dari Partai Republik Susan Collins : “Sulit dipercaya, apakah tidak ada satu pun peluang untuk menembak jatuh balon dengan aman sebelum balon itu terbang mencapai pantai Carolina Selatan ?”
Hari Kamis, pejabat senior pemerintahan Biden dan kepala militer datang ke Kongres untuk memenuhi undangan interogasi.
Militer AS menyatakan bahwa mereka telah mendeteksi balon tersebut ketika terbang mendekati Alaska, tetapi setelah balon tersebut memasuki langit di atas daratan Amerika Serikat, militer baru menganggap balon tersebut menimbulkan ancaman nyata bagi Amerika Serikat, kemudian menembak jatuh setelah menerima instruksi dari presiden. Alih-alih menembak jatuh balon lebih awal dengan alasan selain khawatir kalau reruntuhan balon membahayakan personel darat, juga mempertimbangkan apakah lokasi jatuhnya balon kondusif untuk pengumpulan lengkap reruntuhannya guna penelitian lanjutan.
Melissa Dalton, wakil asisten menteri pertahanan untuk urusan keamanan dalam negeri mengatakan : “Jika kita menembak jatuh balon di Alaska, meskipun juga merupakan wilayah Amerika Serikat, tetapi pekerjaan pengumpulan reruntuhan akan sangat berbeda”.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Ruth Sherman mengatakan dalam sidang dengar pendapat di DPR, bahwa insiden balon mata-mata PKT adalah contoh terbaru dari upaya pemerintah komunis Tiongkok untuk membentuk kembali tatanan internasional.
Wendy R. Sherman mengatakan : “Pemerintah komunis Tiongkok adalah satu-satunya pesaing yang memiliki kemauan dan sarana untuk membentuk kembali tatanan internasional.”
Pejabat AS mengatakan bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk memasukkan keenam perusahaan yang memiliki hubungan terkait dengan program balon mata-mata PKT ke dalam Daftar Entitas. (sin)