oleh Yan Shu
Kapal penjaga pantai Tiongkok menggunakan laser tingkat militer untuk menyinari kapal-kapal Filipina sehingga memicu peningkatan ketegangan di Laut Tiongkok Selatan. Pada Rabu (15 Februari) Filipina mengumumkan rencananya untuk mengadakan latihan militer gabungan terbesar dengan Amerika Serikat sejak tahun 2015.
Militer Filipina mengatakan pada hari Rabu bahwa “Balikatan Exercises 2023” AS-Filipina tahunan akan diikuti oleh lebih dari 8.900 peserta dan dimulai pada kuartal kedua (24 – 27 April) tahun ini.
“Latihan ini akan lebih besar dari latihan ‘Balikatan Exercises 2022’ “, kata Kepala Staf Angkatan Darat Filipina Romeo Brawner.
Militer Filipina mengatakan bahwa latihan tahun ini akan melibatkan berbagai kegiatan, yang berfokus tidak hanya pada pengembangan kemampuan tempur kedua militer, tetapi juga peran non-tradisional seperti bantuan kemanusiaan dan tanggap bencana.
Romeo Brawner mengatakan : “Semua latihan yang kami lakukan adalah untuk menanggapi berbagai ancaman yang mungkin kami hadapi di masa depan”.
Belum lama ini, Filipina baru mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat yang mengizinkan Amerika Serikat menambah jumlah pangkalan militer di Filipina dari lima menjadi sembilan. Pada saat yang sama, Filipina juga telah menandatangani perjanjian pertahanan penting dengan Jepang, membuka jalan bagi kedua negara untuk saling mengirim pasukan di masa depan.
Analis percaya bahwa rangkaian tindakan Filipina baru-baru ini ditujukan untuk memperdalam kerja sama dengan sekutu regional dan tradisional untuk melawan ancaman Tiongkok yang terus meningkat. (sin)