Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik jarak jauh pada Sabtu (18 Februari). Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan dengan kompak mengutuk serangan tersebut dan mendesak semua negara untuk meningkatkan sanksi terhadap Korea Utara
oleh Yan Shu dan Wang Yanqiao dari NTD
Pada Sabtu (18/2), Jepang mengutuk keras peluncuran rudal balistik jarak jauh oleh Korea Utara ke laut di lepas pantai barat Jepang. Jepang mengatakan bahwa rudal tersebut meluncur sejauh 900 kilometer dan mendarat di zona ekonomi eksklusif Jepang.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berkata : “Peluncuran ini adalah tindakan yang tidak dapat ditoleransi yang meningkatkan provokasi terhadap seluruh komunitas internasional, dan kami mengajukan protes keras.”
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang menghadiri konferensi keamanan internasional di Munich, bergabung dengan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin dan Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi menyerukan sanksi yang lebih keras terhadap Korea Utara.
Blinken berkata : “Kami menyerukan negara-negara lain untuk mengutuk tindakan ini dan mengambil tindakan yang tepat, termasuk penerapan sanksi yang efektif.”
Menjelang peluncuran rudal, Korea Utara juga mengancam akan merespon dengan keras terhadap latihan militer gabungan yang akan datang antara AS dan Korea Selatan.
Selain itu, stasiun televisi resmi Korea Utara, KRT, menyiarkan cuplikan video pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang sedang menonton pertandingan olahraga sehari sebelumnya bersama putrinya, Kim Jong-ae, yang masih berusia kurang dari sepuluh tahun. Kemunculan Kim Jong-ae di depan umum baru-baru ini telah ditafsirkan sebagai pengumuman dari Kim Jong-un tentang penggantinya, dan sebuah petunjuk bahwa Kim Jong-un mengalami masalah kesehatan. (hui)