oleh Shi Ping
Pengusaha Amerika Serikat David J. Buckner merasakan hatinya bergema setelah membaca artikel Master Li Hongzhi berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia”. Dalam suratnya, David mengungkapkan ketertarikannya pada konsep tentang menghapus karma negatif melalui penderitaan dan kesengsaraan yang dialami seseorang. Dengan demikian akan terjadi peningkatan spiritual. Dia mengatakan bahwa petunjuk Master Li itu menambah kekuatan mentalnya dalam menghadapi segala tantangan yang dialami dalam kehidupan.
Setelah membaca artikel Master Li, David J. Buckner memahami : “Agar seseorang dapat kembali ke surga, pertama-tama yang bersangkutan harus meningkatkan moralitas melalui latihan spiritual atau berkultivasi untuk menanggalkan nafsu keduniawian, mengikuti ‘hukum alam yang lebih tinggi’. Sesungguhnya manusia hidup di ‘tumpukan sampah kosmik’ yang terdiri dari debu dan tanah, yakni suatu tingkat yang termasuk rendah di keseluruhan tingkat selestial. Jadi kesulitan dalam hidup yang dialami oleh seseorang itu sebenarnya adalah kesempatan untuk melatih spiritual, agar yang bersangkutan bisa naik tingkat. Bagaimana sikap yang bersangkutan, apakah ia tetap bersikap positif di tengah kesulitan yang dihadapi itulah kuncinya.”
“Saya suka sekali dengan konsep tentang potensi akan bangkit saat seseorang menghadapi kesulitan”. Dalam suratnya ia menyebutkan : “Ketika Anda mampu tumbuh dalam situasi sulit, Anda akan memiliki kepribadian yang baik dan memenuhi syarat, proses pengurangan karma negatif juga terjadi pada saat yang sama. Itu adalah hal yang indah dan menginspirasi, saya benar-benar sudah merasakannya. Terkadang di saat mengalami kesedihan atau depresi, kita sering lupa melihat gambaran keseluruhannya, dan kita tidak ingat bahwa kita masih memiliki tujuan (keilahian).”
Karena kebanyakan orang hidup dalam tubuh yang pada akhirnya membusuk dan pikiran yang belum berbentuk, Buckner mengatakan : “Maka sebagian besar waktu kita habiskan dalam kekhawatiran atau ketakutan, sehingga orang menjadi ‘gila’ dengan segala cara yang bisa dibayangkan untuk membangun kesadaran diri, keserakahan, korupsi, dan ateisme yang tampaknya sudah ada di mana-mana dalam masyarakat modern ini.”
“Apa potensi hidup kita ? Apa misi dalam kehidupan kita ? Mengapa kita berada di dunia ini ? Apakah kelangsungan hidup hanyalah sebuah tragedi yang tak tertahankan ? Dalam dunia yang penuh dengan keributan dan kekacauan, kita dapat menemukan makna dan tujuan akhir dalam hidup menjadi keharusan. Nah, inilah tujuan yang ingin dicapai banyak orang sepanjang waktu.”
Buckner menemukan jawabannya di artikel ini. “Seperti yang disampaikan Master Li Hongzhi, tahap terakhir alam semesta telah tiba, kita sudah memasuki tahap ‘kepunahan’ saat ini. Kita hidup di dunia yang tidak bermoral karena kita berada di sini adalah untuk menebus dosa-dosa kita dan membayar karma negatif kita. Tapi kita tidak punya alasan untuk berputus asa, karena kita bisa menjalani proses ini dengan berbuat kebaikan, bersikap baik, melakukan perbuatan baik dengan hati yang tulus.”
“Seseorang harus menjaga pikiran baik dan tindakan tanpa pamrih altruistik. Apa yang dilakukan orang di kehidupan sebelumnya memiliki konsekuensi karma”. “Konsep lain dari artikel ini adalah bahwa alam semesta ini ‘adil’. Mereka yang berbuat baik akan dibalas dengan keberkahan, dan mereka yang berbuat jahat akan dibalas dengan keburukan.”
Buckner mengatakan bahwa artikel Master Li memberinya dukungan, semangat dan memahami alasan untuk hidup.
“Tujuan kami adalah untuk mengangkat jiwa kami ke tingkat yang lebih tinggi – sebuah konsep yang bagi saya bukan hanya sumber kekuatan, tetapi alasan untuk mendorong orang berpartisipasi dalam perjalanan akhir ini dengan mempraktikkan kebaikan, kesabaran, dan toleransi”.
Dia mengatakan : “Ini adalah perjalanan yang paling indah. Dari aspek dalam, ini adalah perjalanan menuju sublimasi jiwa, sedangkan dari aspek luar, ini adalah perjalanan menuju tempat yang dapat mengarah ke ruang tanpa bata.” (sin)