oleh Xia Song, Gu Xiaohua
Epidemi menyebar lebih cepat ke seluruh negeri setelah pemerintah Tiongkok secara tiba-tiba dan tanpa persiapan melepas tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus COVID-19 pada awal bulan Desember tahun lalu. Tak terhitung banyaknya warga yang meninggal dunia karena epidemi, terutama tingkat kematian para lansia adalah yang tertinggi.
Namun, selalu ada orang yang beruntung dalam wabah besar. Seorang pria berusia 77 tahun warga Kota Huludao yang kedua paru-parunya terinfeksi, sudah lebih dari dua pertiganya mengalami pemutihan, yang divonis dokter hidupnya tinggal 1 bulan, dan sudah harus memakai ventilator seminggu kemudian. Tetapi keadaannya berubah 180% yang juga membingungkan dokter. Lalu bagaimana pria lansia itu mencapai kesembuhan ? Mari kita ikuti ceritanya.
Pria lansia 77 tahun dengan “paru-paru putih” sembuh berkat melafalkan Kata-kata Ajaib 9 Karakter
Beberapa hari yang lalu, seorang wanita bermarga Gao (nama samaran) dari Kota Huludao memberitakan kepada reporter Epoch Times, bahwa pada 2 Januari 2023, ayahnya yang terinfeksi virus partai komunis Tiongkok (COVID-19) mengalami kesulitan bernapas dan meminta keluarga untuk membawanya ke rumah sakit.
Kakak ipar Gao mencoba melalui koneksinya untuk memperoleh kamar rumah sakit yang ada di seluruh Kota Huludao, tetapi semua rumah sakit ini mengatakan bahwa bangsal mereka sudah penuh.
Akhirnya, dengan bantuan seorang teman, mereka berhasil mengirim pria lansia tersebut ke rumah sakit setempat untuk mendapat perawatan. Hasil pemeriksaan dokter rumah sakit menunjukkan bahwa kondisi pria lansia ini sangat serius. Dokter bahkan memperkirakan bahwa hidupnya mungkin tinggal sekitar sebulan. Dan sekitar seminggu kemudian pria tersebut sudah perlu menggunakan ventilator untuk membantu pernapasan, sayangnya jumlah ventilator di kota hanya 20 buah. Selain itu, rumah sakit ini tidak memiliki peralatan penyelamatan darurat, sehingga rumah sakit ingin menolak perawatan pria lansia, atau dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit lain.
Malam itu juga pria lansia itu pulang ke rumah setelah mendapat infus di bangsal sementara, tetapi kondisinya tetap mengkhawatirkan karena ia mengalami demam, tidak punya obat juga kadar oksigen dalam darahnya tinggal 53% (kadar oksigen darah normal adalah antara 95 ~ 100%). Sehingga keluarganya merasa perlu untuk mencari jalan agar orang tua tersebut bisa dirawat di rumah sakit.
Dengan bantuan seorang teman, akhirnya anggota keluarga dan rumah sakit menandatangani surat kesepakatan bahwa keluarga tidak boleh menuntut rumah sakit jika lelaki tua itu meninggal di bangsal tanpa peralatan penyelamat darurat. Pada 2 Januari, pria lansia tersebut masuk bangsal neurologi rumah sakit itu karena tidak ada tempat pembaringan di bagian pulmonologi.
Mrs. Gao mengatakan : “Saya langsung pergi ke sana setelah ayah dirawat di rumah sakit. Kondisinya sangat buruk. Wajahnya tidak bersinar, tangannya dingin, dan sorotan matanya juga tidak dalam kondisi baik. Dia mulai menghirup oksigen, tetapi kadar oksigen dalam darahnya masih belum naik tinggi, hanya sekitar 70 – 80%, tampak sakitnya kritis. Ketika dia mulai bisa berbicara, dia mulai memberikan pesan mengenai hal setelah kematiannya, seperti soal penguburan dan sebagainya.”
Tentu saja Mrs. Gao sedih melihat penderitaan ayahnya, Gao lalu mengingatkan ayahnya tentang pengalaman empat tahun lalu — Saat ayahnya berusia 73 tahun jatuh dari ketinggian 3 meter tetapi tidak mengalami luka sedikit pun lantaran ia dengan tulus melafalkan 9 karakter Mandarin “Falun Dafa Hao, Zhen-Shan-Ren Hao” (Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik).
Mrs. Gao mengatakan : “Matanya tiba-tiba bersinar, dan suaranya terasa aneh. Sebelum itu, dia terpatah-patah dan terengah-engah ketika berbicara, tangannya juga dingin. Saya terus memegangi tangannya.”
Gao memberitahu ayahnya : ” ‘Saya sangat percaya (melakukan hal ini) Anda pasti akan diselamatkan’, seketika itu air mata ayah berjatuhan. Setelah itu, dia merasakan tubuhnya bergetar, dan pada saat itu ayah berkata : ‘Ayah tahu, ayah tahu’. Kemudian saya merasakan bahwa ia sudah lebih kuat untuk berbicara, yang sama sekali berbeda dengan waktu ketika saya baru datang.”
Pria tua itu diam-diam secara tulus terus melafalkan kata-kata ajaib 9 karakter “Falun Dafa baik, Sejati-Baik-Sabar baik”, dan tidak lagi menyinggung soal kematiannya, ia merasa masih ada harapan untuk hidup.
Sehari kemudian, Gao yang kembali ke rumah sakit untuk menjenguk ayahnya menemukan bahwa kondisi ayahnya jauh lebih baik. Sampai dokter pun tercengang melihatnya, karena menurut logika normal kondisi pasien demikian akan semakin hari semakin memburuk. Dan biasanya gagal napas bakal terjadi seminggu kemudian, tapi mengapa kondisinya berubah menjadi baik begitu cepat ?
Dia mengatakan : “Setiap hari ayah dengan tulus melafalkan kata-kata ajaib, sehingga kondisi kesehatannya membaik dari hari ke hari. Kira-kira sekitar seminggu kemudian, dokter meminta ayah untuk melakukan CT scan dan pemeriksaan ulang yang hasilnya mengejutkan dokter, karena 2/3 paru-parunya yang memutih itu mengalami pemulihan yang cukup maksimal. Dan setelah memperpanjang waktu rawat inap selama seminggu, kondisi paru-paru ayah sudah hampir normal, sudah bisa berbicara dan mengobrol. Dan dia diizinkan keluar rumah sakit beberapa hari menjelang Tahun Baru Imlek.”
Dokter memberitahu anggota keluarga bahwa orang yang lebih muda dari ayahanda Mrs. Gao saja tak seorang pun yang tertolong nyawanya (karena paru-paru putih). Mrs. Gao mengatakan : “Sehari sebelum ayah dirawat, ada 14 orang lansia yang meninggal dunia dalam 9 jam di rumah sakit tersebut. Saat itu, kedua tungku kremasi di krematorium lokal kami mengalami kerusakan akibat diforsir. Tetapi jumlah lansia yang meninggal terus terjadi”.
Jatuh dari Ketinggian 3 Meter Tidak Cedera Berkat Melafalkan Kata-kata Ajaib 9 Karakter Falun Gong
Mrs. Gao mengatakan bahwa ayahnya pernah berlatih Falun Gong dan meninggalkan latihan setelah PKT menganiaya Falun Gong pada tahun 1999. Tetapi ibu tetap berlatih. Empat tahun lalu, ayah yang berusia 73 tahun terjatuh dari ketinggian 3 meter sebuah bangunan, tidak mengalami cedera sedikit pun setelah melafalkan dengan tulus “Falun Dafa baik, Sejati, Baik, Sabar baik”.
Mrs. Gao menceritakan kejadian pada saat itu : “Di musim gugur 4 tahun silam, ayah sedang melakukan sesuatu di lantai dasar rumah saudara perempuan saya yang sedang dalam pembangunan. Antar lantai dasar dengan lantai bawah tanah berjarak sekitar 3 meter. Ketika ayah bermaksud untuk turun ke lantai bawah tanah, ia mungkin lupa kalau ada tangga tetapi belum ada railing tangganya, sehingga terjatuh.”
Mrs. Gao mengatakan bahwa setelah ayahnya terjatuh ke lantai bawah tanah dia langsung memanggil “Guru Li, selamatkan saya” lalu melafalkan mantra sembilan karakter. Ayah merasakan seolah-olah ada tangan besar yang menarik keatas bagian dada dari bajunya yang dikenakan, dan meletakkannya dengan lembut di lantai. Saat itu Ia merasakan seakan rohnya mulai masuk kembali. Di lantai bawah tanah itu, ayah sampai menghabiskan waktu sekitar setengah jam untuk mengendurkan ketegangannya.”
“Setelah tiba di rumah, dia menangis di tempat tidur dan menceritakan apa yang dialami kepada kami.”
Gao mengatakan : “Kami semua terkejut. Dia yang berusia 73 tahun jatuh dari ketinggian 3 meter dengan tanpa cedera sedikit pun. Sangat ajaib. Kita wajib berterima kasih kepada Guru Li.”
“Waktu itu saya sedang melakukan renovasi rumah putri sulung saya, ada 1 lantai yang berada di bawah tanah, ketinggian antar lantai dasar dengan lantai bawah tanah sekitar 3 meter. Railing tangganya belum dipasang, sehingga saya langsung terjatuh ketika berniat turun. Bagaimana setelah terjatuh saya sudah tidak ingat lagi. Tetapi begitu sadar, hal pertama yang saya ingat adalah melafalkan mantra,” kata ayah dari Mrs. Gao kepada reporter Epoch Times yang mewawancarainya lewat sambungan telepon.
Pria lansia menggambarkan perasaannya saat itu dengan mengatakan : “Saya merasa saraf otot, tulang, kaki, dan pinggang saya seolah sudah tak terkendali, tidak bisa bergerak yang saya pikir mungkin putus. Ketika putri sulung turun untuk menolong saya, saya bilang tunggu saya mau diam dulu sebentar. lalu saya berbaring di lantai dan memikirkan untuk membaca mantra sembilan karakter. Tak lama kemudian, saya sudah dapat menggerakkan jari kaki saya, dan tidak masalah ketika saya mencoba untuk menggerakan pinggang saya, siku saya, semua ternyata tidak bermasalah. Setelah itu saya pulang dengan naik kendaraan.”
“Ketika saya jatuh, (sepertinya ada seseorang) yang menarik badan saya ke atas, sehingga jatuhnya tidak membahayakan, sungguh ngeri jika dipikirkan. Saat itu yang teringat adalah melafalkan mantra 9 karakter Falun Gong, jadi beruntung. Sampai di rumah saya ceritakan kepada 3 orang anak saya, bahwa Guru Li Hongzhi telah menyelamatkan saya. Sehingga tidak perlu minum obat, tidak perlu dirawat di rumah sakit, dan saya sudah bisa duduk dalam empat hari, berjalan dalam tujuh hari, bahkan sudah mampu membawa kendaraan sendiri.”
Guru Li Hongzhi adalah pendiri Falun Dafa. Pada bulan Mei 1992, beliau secara terbuka memperkenalkan Falun Gong kepada publik. Falun Gong telah terbukti memainkan peran positif dalam meningkatkan kebugaran fisik dan standar moral masyarakat. Pada tahun 2020, sejak merebaknya wabah mahkota baru, sejumlah besar laporan menunjukkan bahwa banyak orang di dalam dan luar negeri yang terinfeksi virus partai komunis Tiongkok (COVID-19) telah memperoleh manfaat dari berlatih Falun Gong. Melalui melafalkan kata-kata ajaib sembilan karakter dengan tulus, mereka bisa lolos dari bahaya. (hui)