oleh Lin Yi
Pada 9 Maret dini hari, seluruh wilayah Ukraina mengalami pemboman putaran baru dari militer Rusia. Sedikitnya 6 orang diketahui tewas, dan jutaan orang mengalami terputusnya pasokan listrik dan air bersih.
10 kota Ukraina termasuk ibu kota Kiev mengalami pemboman putaran baru dari rudal Rusia pada 9 Maret dini hari. Sirine serangan udara berbunyi di seluruh negeri. Ini merupakan serangan terbesar Rusia terhadap Ukraina dalam beberapa minggu terakhir.
Militer Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan Rusia telah meluncurkan total 81 buah rudal pada hari Kamis pagi, 6 di antaranya adalah rudal hipersonik Kinzhal, dan Ukraina berhasil mencegat 34 buah rudal yang diluncurkan.
Beberapa daerah pemukiman di ibukota Kiev mengalami kerusakan parah.
“Saya mendengar ledakan yang sangat keras, sangat keras. Kami segera melompat dari tempat tidur dan melihat sebuah mobil terbakar. Kemudian mobil lain juga terbakar. Kaca di balkon dan jendela pecah. (menghela napas) Mengerikan. Sangat mengerikan, anak-anak yang ketakutan melompat dari tempat tidur,” ujar Penduduk setempat Liudmyla.
Setidaknya 6 warga sipil diketahui tewas, dan jutaan orang tanpa pasokan air bersih dan atau listrik. Sekitar 40% rumah tangga di Kiev bakal kedinginan karena kehilangan fasilitas pemanas.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye juga terputus dari jaringan pada satu titik, beruntung dapat dipulihkan beberapa jam kemudian.
Kementerian Pertahanan Rusia mengakui pada Kamis bahwa babak baru serangan udara ke Ukraina telah dilancarkan sebagai “pembalasan” atas invasi minggu lalu ke kota Bryansk Rusia barat, dan serangan tersebut juga ditujukan untuk menyerang infrastruktur militer Ukraina, kompleks industri militer dan fasilitas energi.
“Target telah tercapai. Semua target serangan yang ditentukan telah tercapai,” kata Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov.
Pemboman besar-besaran Rusia ke Ukraina terakhir kali terjadi pada 16 Februari 2023. (sin)
