Ellen Wan
Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Berdasarkan statistik konsumsi kopi, sekitar 30 hingga 40 persen populasi dunia minum kopi setiap hari.
Lebih banyak penelitian menunjukkan bahwa kopi memiliki keuntungan dan kerugian bagi tubuh manusia. Para ahli mengingatkan kita untuk menghindari minum kopi terlalu banyak.
Menurunkan Tekanan Darah
Makalah penelitian yang diterbitkan di Nutrients pada Januari 2023, para peneliti menganalisis data lebih dari 1.500 orang – 720 pria dan 783 wanita – di Italia Utara. Data tersebut mencakup kebiasaan minum kopi, tingkat tekanan darah, dan indikator lain yang berhubungan dengan kesehatan kardiovaskular.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik atau systolic blood pressure (SPB) orang yang minum dua cangkir kopi setiap hari sekitar 5,2 mmHg lebih rendah daripada mereka yang tidak minum kopi. Tekanan darah sistolik orang yang minum lebih dari tiga cangkir sehari sekitar 9,7 mmHg lebih rendah.
Tren serupa juga terlihat pada tekanan nadi perifer, tekanan darah aorta, dan tekanan nadi aorta.
Mengurangi Risiko Kematian
Penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology pada 2022, para peneliti menganalisis data 468.629 peserta (berusia 48 hingga 64 tahun, 44,2 persen laki-laki) di British Biobank. Semua partisipan tidak memiliki catatan penyakit jantung sebelum penelitian.
Berdasarkan asupan kopi mereka, para peserta dibagi menjadi tiga kelompok: tidak minum kopi, minum kopi dalam jumlah kecil hingga sedang (satu setengah hingga tiga cangkir setiap hari), dan minum kopi dalam jumlah besar (lebih dari tiga cangkir setiap hari).
Setelah sekitar 11 tahun masa tindak lanjut, para peneliti menemukan bahwa dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi, orang yang minum satu setengah hingga tiga cangkir setiap hari memiliki kemungkinan 12 persen lebih kecil untuk menderita semua penyebab kematian. Risiko kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular berkurang 17 persen, sementara risiko stroke pada kelompok tersebut berkurang 21 persen. Jumlah konsumsi ini juga dikaitkan dengan kemungkinan lebih rendah terkena diabetes.
Para peneliti juga menganalisis dampak asupan kopi secara teratur pada struktur dan fungsi jantung manusia. Dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi, minum satu setengah hingga tiga cangkir setiap hari baik untuk kesehatan jantung, karena meningkatkan sirkulasi darah dan menunda perubahan jantung yang berkaitan dengan usia.
Namun, penelitian ini terbatas pada kopi bubuk dan manfaat kesehatannya.
Melindungi Hati
Tinjauan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Pharmacology pada Desember 2021, para peneliti menyertakan 16 makalah untuk menganalisis hubungan antara kopi dan kejadian perlemakan hati nonalkohol atau nonalcoholic fatty liver (NAFLD) dan pengurangan fibrosis hati. Lima dari penelitian tersebut menyertakan data dari 2.948 pasien NAFLD.
Hasilnya menunjukkan bahwa asupan kopi secara signifikan terkait dengan pengurangan fibrosis hati pada pasien NAFLD. Dibandingkan dengan pasien yang tidak minum kopi, fibrosis hati pada pasien yang minum kopi berkurang hingga 33 persen.
Studi lain yang diterbitkan di BMC Public Health pada Juni 2021 menunjukkan bahwa risiko penyakit hati kronis berkurang hingga 21 persen pada orang yang minum kopi, sedangkan risiko penyakit hati kronis atau perlemakan hati berkurang hingga 20 persen.
Analisis tersebut juga menunjukkan apakah mengonsumsi kopi bubuk, instan, atau tanpa kafein memiliki efek yang sama, di antaranya manfaat kopi bubuk adalah yang paling signifikan.
Mengurangi Risiko Tertular COVID-19
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Nutrients pada Juni 2021, tim peneliti dari Northwestern University of Illinois mengambil data 37.988 orang Inggris berusia 40 hingga 70 tahun dari British Biobank sebagai objek penelitian.
Para peneliti universitas melacak tren infeksi COVID-19 pada para partisipan.
Data tersebut kemudian disesuaikan berdasarkan model faktor pola makan setiap orang, informasi dasar, kondisi kesehatan, dan data lainnya.
Dibandingkan dengan orang yang minum kurang dari satu cangkir kopi setiap hari, orang yang minum satu cangkir, dua hingga tiga cangkir, dan empat cangkir setiap hari memiliki risiko tertular COVID-19 lebih rendah masing-masing sekitar 10 persen, 10 persen, dan 8 persen.
Tim peneliti menyatakan bahwa kopi merupakan sumber utama kafein yang mengandung berbagai bahan yang berhubungan dengan kekebalan tubuh.
Polifenol dalam kopi memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Asupan kopi juga berkaitan dengan biomarker inflamasi seperti C-reactive protein (CRP), interleukin-6 (IL-6), dan tumor necrosis factor-α (TNF-α), yang berkaitan dengan tingkat keparahan dan kematian akibat infeksi COVID-19.
Mencegah Gangguan Kognitif
Para peneliti di Edith Cowan University dan institusi lain di Australia menerbitkan laporan di Frontiers in Aging Neuroscience pada November 2021. Mereka menemukan bahwa orang yang mengonsumsi banyak kopi mungkin tidak rentan terhadap penyakit Alzheimer.
Apakah Ada Efek Samping dari Terlalu Banyak Minum Kopi?
Banyak penelitian mengonfirmasi bahwa minum kopi ada baik dan buruknya. Minum kopi dalam jumlah sedang memang baik untuk tubuh manusia, tetapi akan ada masalah jika minum terlalu banyak.
Penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada Maret 2019 mengatakan bahwa sekelompok peneliti melakukan analisis data terhadap hampir 350.000 orang, berusia antara 37 dan 73 tahun, dari British Biobank.
Penelitian tersebut menemukan bahwa mereka yang minum lebih dari enam cangkir kopi setiap hari memiliki kemungkinan 22 persen lebih besar untuk menderita penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang hanya minum satu hingga dua cangkir kopi sehari.
Zhao Shunrong, seorang apoteker dan ketua Asosiasi Perawatan Kesehatan Pencegahan Taiwan, menyebutkan dalam sebuah sesi tanya jawab online bahwa kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini saat minum kopi:
1- Meskipun kopi memiliki efek “membangkitkan semangat”, kopi juga dapat menyebabkan insomnia.
2- Kopi merangsang sekresi asam lambung dan akan memperparah gejala tukak lambung.
3- Kopi bersifat diuretik. Lebih banyak buang air kecil berdampak pada kualitas tidur dan kekeringan pada kulit.
4- Diuresis kopi meningkatkan kehilangan kalsium, yang secara tidak langsung menurunkan kepadatan tulang.
5- Kecanduan kopi akan menyebabkan kelelahan atau ketidakmampuan untuk fokus.
Pejabat dari Asosiasi Pencegahan dan Perawatan Kesehatan Taiwan mengingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi lebih dari 300 miligram kafein setiap hari, yang setara dengan dua cangkir setiap hari dan maksimal empat cangkir setiap hari. Untuk espresso, sebaiknya tidak lebih dari dua cangkir sehari.
Zhao juga menambahkan bahwa orang yang sering minum kopi harus memperhatikan peningkatan suplemen kalsium dan olahraga.
Peminum kopi secara teratur harus mengonsumsi lebih banyak susu, ikan kering, keju, sayuran hijau, tablet kalsium, dan banyak air untuk menghindari dehidrasi.
Apoteker mengatakan bahwa kita sebaiknya menikmati kopi secukupnya.