oleh Luo Tingting
Sebanyak 54 orang pejabat pemerintah di Kota Zhumadian, Provinsi Henan yang harta kekayaannya sebesar lebih dari RMB. 6 juta dicuri oleh “pencuri anti-korupsi” tidak satu pun yang berani melaporkan kepada pihak berwenang. Setelah kejadian tersebut, selain banyak pejabat telah diinvestigasi karena sumber harta yang patut dicurigai. Malahan “pencuri anti-korupsi” ini yang menyedot perhatian publik.
Berdasarkan laporan beberapa media Tiongkok, dari September 2011 hingga Desember 2012, Wang Shengli dan kawannya berhasil mencuri lebih dari RMB. 3 juta kekayaan milik Sekretaris Partai Kabupaten Zhengyang Zhao Xinghua, Sekretaris Partai Kabupaten Pingyu Wang Zhaojun, Sekretaris Partai Kabupaten Xiping Zhang Jinquan, Sekretaris Partai Kabupaten Tanghe, Kota Nanyang Liu Mingjie.
Selain itu, rumah banyak pejabat tingkat kabupaten di lima kabupaten di Kota Zhumadian telah “dikunjungi” oleh Wang Shengli dan kawan-kawannya. Sehingga secara total mereka berhasil mencuri harta sebanyak RMB. 6 juta lebih dari 54 orang pejabat.
Namun, sebelum Wang Shengli ditangkap, tidak ada pejabat yang hartanya tercuri melaporkan kasusnya kepada pihak kepolisian.
Menurut laporan, cara pencurian Wang Shengli tidak terlalu istimewa, dia menggunakan obeng kecil dan kunci untuk menemukan cara membuka kunci pintu dan masuk ke dalam ruangan. Tetapi yang menarik adalah dia secara khusus memilih pejabat korup sebagai sasarannya.
Sebelum pencurian, Wang Shengli bahkan menghabiskan waktu berbulan-bulan dan berulang kali melakukan pengamatan untuk memastikan bahwa targetnya itu adalah pejabat yang “bermasalah”. Wang Shengli telah menguasai mental para pejabat korup ini, mereka biasanya jarang menyimpan uang hasil korupsinya di bank, tetapi menyimpannya secara tunai di dalam rumah.
Banyak dari pejabat ini memiliki beberapa tempat tinggal, beberapa di antaranya tidak ditempati sama sekali, kecuali sebagai tempat untuk menyembunyikan uang. Oleh karena itu, area vila mewah telah menjadi ruang lingkup kegiatan yang dilakukan Wang Shengli.
Laporan menyebutkan bahwa Wang Shengli dan kawanya secara khusus merampok kediaman para pejabat karena mereka mengetahui psikologi mereka, yaitu pejabat tidak akan berani melapor ke polisi karena uangnya diperoleh secara haram.
Pada 7 Desember 2012 adalah hari Wang Shengli dan kawannya tertangkap polisi ketika menggarong rumah Wu Lanxi, Sekretaris Komite Partai dari Bank Komersial Pedesaan Kota Zhengyang dengan hasil hanya RMB. 10.000,- lebih. Lantaran Wu Lanxi melaporkan kasusnya kepada pihak berwenang pada keesokan harinya.
Setelah tertangkap, Wang mengaku telah melakukan pencurian di tempat kediamanan 54 orang pejabat. Namun, beberapa pejabat takut harta simpanan mereka yang besar akan terbongkar, sehingga menyangkal kecurian, beberapa pejabat bahkan mengubah furnitur di rumah mereka karena takut dikenali oleh pencuri.
Sekretaris Partai Kabupaten Zhengyang Zhao Xinghua dan pejabat lainnya bahkan berkolusi dengan polisi yang menangani kasus untuk mengubah jumlah uang yang tercuri dari RMB. 1 juta lebih menjadi hanya RMB. 6.040,-. Yang RMB.900.000,- menjadi RMB. 30.000,-, Yang RMB. 300.000,- menjadi RMB. 300.
Menurut laporan tersebut, orang yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan bahwa setelah revisi catatan, barang bukti sisanya dibagi-bagi di antara polisi yang menangani kasus. “Yang pasti, uang Zhao Xinghua yang RMB. 1 juta lebih itu tidak dikembalikan kepada korban, mungkin sudah dibagi-bagi”, katanya.
Setelah kejadian tersebut terungkap, Zhu Yudong, kapten Tim Polisi Kriminal, dan Sun Hui, kapten Skuadron Pertama Polisi Kriminal yang menangani kasus tersebut ikut ditahan bersama Zhao Xinghua guna menjalani pemeriksaan kejaksaan.
Seiring dengan semakin banyak pejabat korup yang dijadikan sasaran, penjahat beralih dari melakukan pencuri ke rumah menjadi perampokan dan penyanderaan.
Menurut laporan, pada 18 Desember 2013, istri Xu Lixin, Direktur Badan Pengawas Obat dan Makanan Dalian, diculik oleh sekelompok pencuri di tempat parkir bawah tanah sebuah gedung tempat tinggal. Mereka masuk rumah dengan kunci yang mereka dapatkan, uang kontan sebesar RMB. 90.000,- , jam tangan dan properti lainnya yang berjumlah total lebih dari RMB. 1,2 juta raib dibawa kabur oleh penjahat.
Setelah gerombolan perampok ini tertangkap, mereka mengaku sebelumnya juga berhasil merampas harta senilai lebih dari RMB. 1,2 juta dari rumah Li Shengjun, Direktur Biro Keuangan Dalian. Namun, Li Shengjun tidak pernah melaporkan kasus tersebut, dan tidak mengakui pencurian tersebut sampai polisi menemukan istrinya untuk diverifikasi. Karena sumber dari sejumlah besar harta kekayaan itu patut dicurigai, maka Li Shengjun kemudian diselidiki.
Media PKT pernah berkomentar bahwa ada tiga pelaku kejanggalan di balik pencurian terhadap pejabat, satu yakni tidak melaporkan perampokan. Kedua, harta kekayaan pejabat telah “menyusut secara drastis”. Ketiga yakni memperkecil jumlah kerugian yang secara tidak langsung meringankan hukuman penjahat.
Dalam beberapa tahun terakhir, yang menarik adalah justru penjahat ini yang “menunjuk hidung” pejabat korup. Sampai banyak warga sipil Tiongkok mengacungkan jempol kepada mereka, menjuluki mereka sebagai “pencuri anti-korupsi.” (sin)