Latihan militer terbesar dalam sejarah Amerika Serikat dengan Filipina telah memasuki tahap akhir. Pada Rabu (26 April), latihan menembak dengan menggunakan peluru tajam yang menarik banyak perhatian telah menenggelamkan sebuah kapal yang dianggap sebagai musuh
oleh Lin Yi
Pada 26 April, sistem roket presisi Himars secara berturut-turut menembakkan beberapa peluru langsung menuju fregat berjarak 20 mil laut yang mensimulasikan kapal musuh. Kapal tersebut kemudian tenggelam setelah terkena tembakan.
Unit artileri kemudian berbaris dan menembakkan roket ke pelampung yang berjarak 10 kilometer dari pantai.
Kolonel Michael Logico, agen latihan militer “Balikatan” AS-Filipina mengatakan : “Kami menembak dalam jarak 12 mil laut (sekitar 22,2 kilometer), dan semua peluru ini memasuki perairan teritorial Filipina”.
Ini adalah latihan tembak dengan peluru tajam pertama antara Amerika Serikat dengan Filipina, dan ini menjadi sorotan penting tahun ini.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, bersama pejabat AS dan Filipina menyaksikan latihan militer tersebut dari dek observasi.
Kolonel Michael Logico mengatakan : “Kami sedang latihan tembak atau mendemonstrasikan interoperabilitas antara rekan-rekan kami dari Amerika Serikat dan kami harus dapat membuktikan ini pada tingkat operasional perang.”
Latihan tahunan “Balikatan 2023” akan berakhir pada 28 April, dengan menyertakan sekitar 17.000 tentara. Tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan militer Manila dengan bantuan Amerika Serikat dan mencegah meningkatnya ancaman militer Tiongkok. (sin)