Henry Jom
Struktur alam semesta dan otak manusia sangat mirip.
Pada disiplin spiritual Timur, Taoisme, tubuh manusia telah lama dipandang sebagai alam semesta kecil, sebagai mikrokosmos. Seiring dengan investasi miliaran dolar yang dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa untuk meneliti fungsi otak, korelasi antara otak dan alam semesta terus bermunculan.
Dua gambar di bawah ini mengilustrasikan kesamaan tersebut. Gambar atas menunjukkan jaringan saraf sel otak; gambar bawah menunjukkan distribusi materi gelap di alam semesta seperti yang disimulasikan oleh Millennium Simulation.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan kemiripan struktural dalam hal koneksi dan distribusi materi di otak dan di alam semesta. Foto di sebelah kiri adalah tampilan mikroskopis, foto di sebelah kanan adalah tampilan makroskopis.
Otak itu seperti mikrokosmos.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Dmitri Krioukov dari University of California dan tim peneliti yang dipublikasikan di Nature menunjukkan kesamaan yang mencolok antara jaringan saraf di otak dan koneksi jaringan antar galaksi.
Tim Krioukov menciptakan simulasi komputer yang memecah alam semesta dikenal menjadi unit ruang-waktu subatomik yang sangat kecil, demikian dijelaskan oleh Live Science. Simulasi ini menambahkan lebih banyak unit ruang-waktu seiring dengan perkembangan sejarah alam semesta. Interaksi yang berkembang antara materi di galaksi mirip dengan interaksi yang membentuk jaringan saraf di otak manusia.
Fisikawan Kevin Bassler dari University of Houston, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan kepada Live Science bahwa penelitian ini menunjukkan adanya hukum fundamental yang mengatur jaringan ini.
Pada Mei 2011, Seyed Hadi Anjamrooz dari Kerman University of Medical Sciences dan ilmuwan medis Iran lainnya menerbitkan sebuah artikel di International Journal of the Physical Sciences mengenai kemiripan antara sel dan alam semesta.
Mereka menjelaskan bahwa lubang hitam menyerupai inti sel. Horison peristiwa lubang hitam-semacam titik tanpa harapan di mana tarikan gravitasi akan menyedot benda-benda ke dalam lubang hitam-juga menyerupai membran nuklir.
Cakrawala peristiwa berlapis ganda, seperti halnya membran nuklir. Sama seperti cakrawala peristiwa, yang mencegah apa pun yang masuk tidak bisa keluar, membran nuklir memisahkan cairan sel, mencegah pencampuran, dan mengatur pertukaran materi antara bagian dalam dan luar nukleus. Lubang hitam dan sel hidup juga sama-sama memancarkan kantong-kantong radiasi elektromagnetik, di antara kemiripan-kemiripan lainnya.
Para peneliti menulis: “Hampir semua yang ada di alam semesta makro tercermin dalam sel biologis sebagai alam semesta mikro. Sederhananya, alam semesta dapat digambarkan sebagai sebuah sel.”