David Chu
Kebanyakan pengguna produk konsumen menganggap produk yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari aman, dan produsen sering kali tidak perlu mengungkapkan bahan-bahan yang terkandung di dalam produk mereka, sehingga menyulitkan konsumen untuk mengetahui apa saja yang terpapar pada produk tersebut dan potensi dampaknya terhadap kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang cenderung meremehkan keberadaan zat beracun dalam produk konsumen ini. Kenyataannya, banyak produk konsumen yang biasa digunakan sehari-hari dapat mengeluarkan gas beracun, yang bisa mengancam kesehatan manusia.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology pada Mei mengungkapkan bahwa lebih dari seratus jenis produk konsumen, termasuk losion, sampo, pembersih, pengupas cat, dan kapur barus, mengandung senyawa organik yang mudah menguap – volatile organic compounds (VOCs) yang beracun. Bahan kimia ini dilepaskan dalam bentuk gas dan terakumulasi di udara dalam ruangan, yang berpotensi menyebabkan gangguan reproduksi dan perkembangan serta kanker.
Senyawa organik yang mudah menguap (VOCs) dipancarkan sebagai gas dari produk konsumen padat atau cair tertentu. Ribuan produk yang berbeda mengeluarkan VOCs, dan konsentrasi di dalam ruangan bisa mencapai 10 kali lebih tinggi daripada di luar ruangan. Menghirup VOCs dapat mengiritasi mata, hidung, dan tenggorokan, yang menyebabkan kesulitan bernapas dan mual. Pada kasus yang parah, paparan VOCs bahkan dapat merusak hati, ginjal, dan sistem saraf pusat.
Para peneliti dari Silent Spring Institute dan University of California, Berkeley, melakukan penelitian dengan menggunakan data dari Dewan Sumber Daya Udara California. Penelitian ini secara khusus menargetkan 33 VOCs yang terdaftar dalam Proposisi 65 California. Data tersebut mencakup informasi tentang konsentrasi VOCs di berbagai kategori produk dan volume penjualan terperinci untuk setiap produk yang dijual di California.
Hasil analisis menunjukkan bahwa lebih dari 100 produk mengandung senyawa organik yang mudah menguap (VOCs) yang terdaftar dalam Proposisi 65. Diantaranya, 30 produk (termasuk berbagai produk perawatan pribadi) mengandung bahan kimia berbahaya yang berpotensi menimbulkan risiko kesehatan dan memerlukan perhatian khusus.
Menurut penelitian ini, benzena adalah salah satu VOCs yang umum ditemukan dalam produk konsumen. Benzena dikenal sebagai karsinogen yang digunakan dalam pembuatan pewarna, deterjen, obat-obatan, pestisida, dan produk lainnya. Benzena mengganggu produksi sel darah merah yang cukup di sumsum tulang, yang menyebabkan anemia. Selain itu, benzena juga dapat mengubah kadar antibodi dalam darah dan menyebabkan hilangnya sel darah putih, sehingga mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Pada November 2021, Valisure, sebuah laboratorium independen, merilis laporan investigasi terhadap 108 batch antiperspiran dan semprotan tubuh deodoran dari 30 merek berbeda. Temuan tersebut mengungkapkan bahwa lebih dari setengah batch mengandung benzena. Penemuan ini mendorong Procter & Gamble untuk menarik kembali beberapa batch produk antiperspirant semprotan aerosol yang dijual di Amerika Serikat.
Area lain yang menjadi perhatian adalah penggunaan produk di lingkungan kerja, di mana para pekerja sering bersentuhan dengan berbagai produk, yang masing-masing berpotensi mengandung setidaknya satu bahan kimia berbahaya. Sebagai contoh, perekat telah ditemukan mengandung beberapa VOCs yang terdaftar di bawah Proposisi 65, yang mengindikasikan bahwa pekerja dapat terpapar beberapa zat beracun hanya dengan menggunakan satu produk.
Begitu juga dengan para profesional yang bekerja di salon kuku dan rambut yang menggunakan cat kuku, produk perawatan kuku, sampo, dan kosmetik, sementara petugas kebersihan menggunakan berbagai bahan pembersih, pelarut, deterjen, dan produk rumah tangga lainnya. Produk-produk ini mungkin mengandung beberapa VOCs yang terdaftar di bawah Proposisi 65.
Pembersih rumah tangga biasa, perlengkapan kantor dan seni, dan berbagai produk rumah tangga juga ditemukan mengandung banyak bahan kimia yang terdaftar di bawah Proposisi 65. Misalnya, formaldehida adalah bahan kimia berbahaya yang paling umum ditemukan dalam produk perawatan pribadi seperti cat kuku, sampo, dan kosmetik. Menurut National Cancer Institute, formaldehida adalah karsinogen yang dikenal pada manusia.
Menurut penelitian tersebut, para peneliti menghitung bahwa lebih dari 5.000 ton VOCs yang terdaftar di bawah Proposisi 65 dilepaskan dari produk konsumen di California saja pada tahun 2020. Dari total ini, hampir 300 ton disebabkan oleh kapur barus, yang mengandung diklorobenzena. Toksisitas diklorobenzena dapat mempengaruhi berbagai sistem organ, termasuk hati, ginjal, kulit, paru-paru, dan sistem saraf pusat.
Menurut perkiraan Dewan Sumber Daya Udara California, sekitar 2,75 ton metilen klorida (diklorometana) diemisikan setiap hari dari produk konsumen pada tahun 2020, dengan penghilang cat sebagai sumber utama. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa metilen klorida dapat membahayakan mata, kulit, hati, dan jantung. Bahkan dapat menyebabkan kanker. Paparan bahan kimia ini dapat menyebabkan kantuk, mual, pusing, mati rasa, dan kesemutan pada anggota tubuh. Paparan yang parah dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, bahkan kematian.
“Studi ini adalah yang pertama yang mengungkapkan sejauh mana VOCs beracun digunakan dalam produk sehari-hari dari semua jenis yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Mempublikasikan informasi ini dapat memberikan insentif bagi produsen untuk memformulasikan ulang produk mereka dan menggunakan bahan-bahan yang lebih aman,” kata Kristin Knox, penulis utama studi tersebut.
Para peneliti menyarankan agar the United States Environmental Protection Agency (EPA) atau Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat mempertimbangkan untuk mengatur lima bahan kimia tambahan di bawah Undang-Undang Pengendalian Zat Beracun (TSCA) yang saat ini belum dievaluasi: etilena oksida, stirena, 1,3-dikloropropena, dietanolamina, dan cumene.
American Lung Association merekomendasikan untuk mengambil langkah-langkah berikut untuk melindungi diri Anda dari VOCs.
1- Hindari atau batasi penggunaan produk dengan VOCs tinggi: Cari informasi “VOCs rendah” pada label dan pilih produk dengan kandungan VOCs yang lebih rendah; beli hanya dalam jumlah yang diperlukan dan buang sisa produk yang tidak terpakai dengan aman; hentikan kebiasaan merokok dan jaga agar lingkungan bebas asap rokok di semua bangunan.
2- Tambahkan ventilasi saat menggunakan produk yang mengandung VOCs di dalam ruangan: Biarkan karpet baru diangin-anginkan di luar ruangan sebelum dipasang untuk melepaskan VOCs; hindari menyimpan produk yang mengandung VOCs di dalam ruangan, termasuk di garasi yang tertutup; pastikan sistem ventilasi kantor bekerja secara efektif untuk meminimalkan VOCs yang dihasilkan oleh mesin fotokopi atau printer.