oleh Yan Feng dan Rong Yu
Militer Ukraina pada Minggu (2/7/2023) menyatakan bahwa Rusia telah melancarkan serangan drone dan rudal jelajah ke Kota Kiev dan sekitarnya pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari setelah 2 pekan menyepi. Namun seluruh serangan Rusia itu berhasil dilumpuhkan oleh sistem pertahanan Ukraina.
Angkatan Udara Ukraina melaporkan bahwa serangan Rusia kali ini termasuk menggunakan 8 unit drone Shahed buatan Iran dan 3 unit rudal jelajah. Seluruh drone dan rudal itu berhasil ditembak jatuh.
Ruslan Kravchenko, kepala militer regional Kiev, menyebutkan di Facebook bahwa puing-puing dari drone yang jatuh tertembak malahan yang merusak 3 rumah pribadi di Kiev dan melukai seorang warga.
Ada saksi yang mendengar ledakan yang menyerupai sistem pertahanan udara menghantam sasaran, sementara pada pukul 02.00 dini hari Minggu itu, Kiev dan sebagian Ukraina tengah dan timur dalam keadaan siaga serangan udara.
Pasukan Pengintaian Udara Ukraina juga merilis video yang diambil dari drone di bagian jalan raya internasional M03 dekat Bakhmut, Ukraina, sekitar 13 kilometer barat laut dari pusat Bakhmut pada hari Minggu pagi. Dalam video tersebut, terlihat sebuah tank Rusia diserang, tank tersebut mengeluarkan asap tebal setelah terhantam rudal, dan beberapa tentara Rusia segera meninggalkan tank dan pergi dengan berjalan kaki.
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen tanggal pengambilan video tersebut.
Direktur CIA William Burns mengatakan dalam pidatonya di Oxfordshire, Inggris pada Sabtu (1 Juli), bahwa perang yang diluncurkan oleh Rusia telah menjadi kegagalan strategis bagi Rusia, dan memperlihatkan kelemahan militernya selain merusak ekonomi Rusia untuk bertahun-tahun ke depan, sementara aliansi militer NATO justru menjadi tumbuh karenanya.
Direktur CIA William Burns mengatakan : “Kebencian atas perang akan terus mengikis wibawa pemimpin Rusia, yang hanya dapat dipertahankan dengan mengandalkan propaganda dan melancarkan tekanan-tekanan.”
Burns menambahkan bahwa hal ini menciptakan peluang bagus bagi CIA, yang baru-baru ini memposting pesan di perangkat lunak komunikasi “Telegram” untuk memberitahu orang Rusia cara menghubungi CIA melalui “web gelap”.
Dia juga mengatakan pembelotan bersenjata oleh pemimpin tentara bayaran Yevgeny Prigozhin merupakan tantangan bagi rezim Rusia dan telah menunjukkan efek merusak dari perang Ukraina Presiden Putin di Rusia. (sin)