oleh Chen Ting
Pejabat senior India mengatakan bahwa India bermaksud mendirikan sebuah pabrik perakitan semikonduktor pertama bulan depan, agar dapat mulai memproduksi semikonduktor buatan India pada akhir tahun 2024.
Menurut Financial Times (link), Menteri Elektronik dan Teknologi Informasi India Ashwini Vaishnaw mengatakan bahwa dengan subsidi dari pemerintah India, perusahaan semikonduktor teknologi Amerika Serikat “Micron Technology” akan mulai membangun pabrik perakitan dan pengujian chip di Negara Bagian Gujarat, India. Proyek tersebut bernilai USD. 2,75 miliar.
Ashwini Vaishnaw mengatakan, bahwa “Misi Semikonduktor India”, yang dipimpin oleh pemerintah Modi, juga sedang melakukan banyak pekerjaan untuk memobilisasi dukungan dari mitra rantai pasokan lainnya, termasuk pemasok peralatan kimia, gas, dan manufaktur dan lainnya.
Kepada reporter media “Financial Times” Ashwini Vaishnaw mengatakan : “Ini adalah tingkat tercepat suatu negara dapat membangun sebuah industri baru”.
Ia berkata : “Saya tidak hanya berbicara mengenai mendirikan sebuah perusahaan baru, tetapi tepatnya adalah membangun sebuah industri baru di dalam negeri. Delapan belas bulan adalah target kita, yaitu pada bulan Desember 2024, pabrik ini akan menghasilkan chip produksi dalam negeri pertama.”
Rencana ambisius semacam itu menetapkan jadwal yang menuntut bagi pemerintah Modi.
Dalam beberapa tahun terakhir, India telah berjuang untuk membangun kapasitas produksi smartphone, baterai, kendaraan listrik, dan elektronik lainnya. Untuk itu, New Delhi baru-baru ini memulai kembali penawaran kepada perusahaan India untuk bersaing dalam program produksi chip domestik dengan memperoleh subsidi senilai USD. 10 miliar.
Dalam hal ini India juga telah melonggarkan spesifikasinya, dengan tujuan untuk mendapatkan investasi dari pabrikan yang mampu memproduksi “simpul kematangan” di atas 40nm di India.
Ashwini Vaishnaw mengatakan bahwa pejabat pemerintah sedang dalam pembicaraan dengan lebih dari belasan pebisnis. “Dari 14 perusahaan yang kami ajak bicara, dua di antaranya benar-benar bagus dan seharusnya bisa berhasil.”
Tapi Menteri Ashwini menolak memberikan rincian lebih lanjut.
Ashwini Vaishnaw mengatakan : “India memiliki lebih dari 50.000 perancang semikonduktor, dan pada kenyataannya, India sudah pernah ikut merancang hampir setiap chip kompleks yang dihasilkan di dunia”.
“Ekosistemnya sudah ada”, tambahnya. “Mendapatkan pabrik adalah langkah berikutnya, dan itulah yang sedang kita perhatikan. Keberhasilan dalam menjalin kerja sama dengan ‘Micron Technology’ merupakan sebuah prestasi yang sangat besar”.
Pakar : Kerja sama teknologi memperkuat hubungan keamanan AS – India
Amerika Serikat dan India sedang memperkuat kerja sama dalam bidang teknik, yang juga merupakan salah satu bagian penting dari kunjungan kenegaraan Modi ke Amerika Serikat bulan lalu. Selain jalinan kerja sama dengan “Micron”, pembuat peralatan chip AS “Applied Materials” juga telah mengumumkan rencana menginvestasikan USD. 400 juta untuk mendirikan sebuah pusat teknik baru di Bengaluru, India.
Ved Shinde, rekan peneliti di Institut Kebijakan Masyarakat Asia di New Delhi, mengatakan bahwa ketidakpercayaan terhadap Beijing telah mengukuhkan peran India dalam strategi AS terhadap PKT. Membuat kerja sama geoekonomi dan teknologi menjadi kekuatan yang mempererat hubungan kedua negara.
Dalam sebuah artikel tinjauan (link ) Nikkei Asia pada Selasa (4 Juli), Ved Shinde mengungkapkan bahwa “taktik mengiris salami” (taktik mengiris salami, juga dikenal sebagai taktik memotong sosis) PKT demi merebut wilayah di perbatasan Tiongkok – India (taktik daerah perbatasan) ini memicu kemarahan di kalangan masyarakat India. Amerika Serikat kini menjadi mitra terpenting New Delhi dalam melawan superioritas militer Tiongkok.
Shinde mengatakan bahwa ketika Amerika Serikat memberlakukan kontrol teknologi terhadap komunis Tiongkok, India dipandang sebagai kekuatan penyeimbang yang penting.
“Washington bekerja sama dengan India dan negara-negara lain yang berpikiran sama untuk membentuk tatanan ekonomi baru berdasarkan teknologi canggih”, kata Shinde.
“Teknologi berpotensi untuk mendorong hubungan lebih erat antara AS dengan India di tahun-tahun mendatang, dan menciptakan peluang ekonomi yang sangat besar, meningkatkan keamanan nasional kedua negara, dan membentuk tatanan global geoekonomi baru”. (sin)