oleh Han Fei
Wu Guohua, mantan wakil komandan Tentara Roket Partai Komunis Tiongkok meninggal dunia pada awal Juli lalu. Para pejabat partai komunis Tiongkok sempat merahasiakannya. Obituari baru dikeluarkan 21 hari setelah kematiannya. Dunia luar berspekulasi bahwa kematiannya berhubungan dengan pembersihan tingkat tinggi Tentara Roket oleh otoritas PKT.
Laporan surat kabar di daratan Tiongkok mengklaim bahwa Wu Guohua meninggal dunia karena sakit. Meski demikian, beberapa netizen mengatakan bahwa Wu Guohua bunuh diri dan terkait dengan fakta bahwa Li Yuchao, komandan Pasukan Roket dibawa pergi untuk penyelidikan.
Yao Cheng, seorang mantan perwira staf letnan kolonel dari Komando Angkatan Laut PKT berkata : “Komandan Tentara Roket (Li Yuchao) dibawa pergi selama rapat, dan sifat penculikannya sangat serius. Pada akhirnya, semua orang mengungkapkan bahwa salah satunya adalah putra komandan (Li Yuchao) belajar di Amerika Serikat, diperkirakan putra komandan yang mengungkapkan semuanya.”
Tak lama setelah Li Yuchao dibawa pergi, ada kabar bahwa Wu Guohua bunuh diri. Kini rumor tersebut telah terkonfirmasi. Namun, Li Yuchao sudah lama menghilang dari situs resminya, dan absen dari upacara kenaikan pangkat militer pada akhir Juni, kini hidup dan matinya masih menjadi misteri.
Analisis percaya bahwa perombakan tingkat tinggi Angkatan Roket terkait dengan laporan Angkatan Roket yang diungkapkan oleh Akademi Angkatan Udara A.S pada tahun lalu.
Pada Oktober tahun lalu, tak lama setelah Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok, Akademi Angkatan Udara Amerika Serikat secara khusus merilis laporan penyelidikan tentang pasukan Roket PKT. Lapoan mulai dari struktur personel internal militer, struktur organisasi, sistem komando, dan pangkalan logistik, termasuk nama beberapa orang yang bertanggung jawab, semuanya tersedia, dan bahkan lokasi regu pembuatan ditandai dengan jelas.
Yao Cheng berkata : “Saya kaget, karena menurut saya, Pasukan Roket adalah unit dengan tingkat kerahasiaan tertinggi.”
Komentator urusan internasional Tang Hao berkata : “Seseorang di iternal PKT secara pasti telah membocorkan rahasia, dan kebocoran yang terjadi adalah rahasia tingkat tinggi. PKT tidak hanya kehilangan muka sama sekali, tetapi juga mengguncang moral militer PKT.”
“Chosun Ilbo” melaporkan bahwa setelah laporan “Rocket Army Intelligence” AS dirilis, PKT tampaknya mulai menyelidiki kebocoran tersebut. Media Hong Kong dan Taiwan melaporkannya sebagai penangkapan dan bunuh diri.”
Pasukan Roket adalah cabang militer strategis yang bertanggung jawab atas rudal balistik nuklir antar benua Tiongkok dan dituduh sebagai ancaman utama bagi Taiwan. Xi Jinping pernah berkata: “Pasukan Roket adalah kekuatan inti dari pencegahan strategis Tiongkok.”
Yao Cheng percaya bahwa saat ini PKT ingin berperang melawan negara asing, tidak hanya melawan Taiwan, tetapi juga melawan Amerika Serikat, dan satu-satunya yang dapat digunakan PKT adalah tentara roket dan misilnya. Sebaliknya, bagi Amerika Serikat, begitu perang dimulai, pasukan roket harus dihancurkan terlebih dahulu. Oleh karena itu, ketakutan pasukan roket terhadap perang sangat serius.
Yao Cheng: “Fenomena ini telah menyebabkan Pasukan Roket, di satu sisi, enggan berperang, dan di sisi lain, karena ditekan oleh para petinggi Xi Jinping, pasukan ini dapat dikatakan hidup dalam ketakutan, sehingga tidak stabil.
Komentator urusan internasional Tang Hao percaya bahwa pembersihan Pasukan Roket baru-baru ini oleh PKT mungkin bertujuan untuk menyelidiki kebocoran rahasia, dan pada saat yang sama membersihkan “rasa takut akan perang” yang mungkin muncul di Pasukan Roket. Pembersihan pasukan roket juga merupakan upaya lebih lanjut untuk menindak kekuatan anti-Xi di dalam militer karena takut akan pemberontakan.
Ada juga rumor bahwa apa yang dialami Qin Gang baru-baru ini mungkin disebabkan oleh kedekatannya dengan para petinggi pasukan roket.
Tang Hao: “Jika kita melihat serangkaian peristiwa ini, kita dapat melihat bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak hanya mengalami pergulatan internal dalam sistem diplomatik, tetapi juga pergulatan internal dalam sistem militer, atau bahkan pemberontakan. Ada kekuatan yang berkumpul untuk melancarkan serangan balik terhadap Komite Sentral Partai. Oleh karena itu, situasi politik berikutnya di Zhongnanhai mungkin akan ada pertunjukan besar yang akan datang.” (Hui)