Wahana “Luna-25” Rusia Berencana Mendarat di Kutub Selatan Bulan

oleh Lin Yi

Pada 11 Agustus pukul 02:10 waktu Moskow, roket yang membawa wahana “Luna-25” berhasil lepas landas dari Kosmodrom Vostochny di Rusia. Ini adalah eksplorasi bulan pertama Rusia sejak tahun 1976.

Sekitar satu jam setelah diluncurkan, wahana itu lepas dari bagian atas roket dan terbang menuju bulan, diperkirakan ia akan mendarat di kutub selatan bulan pada 21 Agustus.

Direktur Roscosmos Borisov mengatakan : “Lokasi pendaratan baru telah dipilih, kami belum pernah mendarat di sana, menurut saya, tidak ada orang lain di dunia yang telah mendarat di sana. Saya harap kami yang pertama.”

Rusia berharap menjadi negara pertama di dunia yang mendarat di kutub selatan bulan untuk menyelidiki apakah ada “air es” di sana.

Asif Siddiqi, profesor sejarah di Universitas Fordham mengatakan : “Selama ini masih ada orang yang berspekulasi bahwa ada air di bulan, dan itu penting jika Anda ingin memiliki permukiman permanen di bulan. Saya pikir apa yang sedang coba dilakukan Rusia adalah menjadi pemimpin dalam penyelidikan, jadi fakta bahwa mereka hendak menjelajahi kutub selatan bulan bukanlah suatu kebetulan”.

Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat, Tiongkok, India, dan lainnya telah mempercepat proses penjelajahan bulan, tetapi misi pendaratan di bulan Jepang, Israel, dan India pada sebelum atau sesudah tahun 2019 semuanya mengalami kegagalan.

Asif Siddiqi mengatakan : “Dapat dikatakan bahwa Rusia ingin kembali menjelajahi bulan sebagian alasannya adalah untuk menegaskan statusnya sebagai negara kekuatan besar”.

Misi ke bulan dilakukan pada saat komunitas internasional memberlakukan sanksi terhadap Rusia. Ketika sulit mendapatkan suku cadang mutakhir, Rusia mengandalkan wahana buatan domestik pertamanya dalam sejarah untuk mendarat di bulan. Namun, ini juga membuat dunia luar mempertanyakan kemungkinan dari keberhasilan pendaratannya. (sin)